China menyatakan mustahil mengadakan pembicaraan perdagangan dengan Amerika Serikat dengan diberlakukannya seperangkat tarif baru oleh negara itu.
Amerika Serikat menetapkan tarif terhadap produk-produk China senilai 200 miliar dolar, dan seperangkat tarif balasan yang diberlakukan oleh Beijing terhadap produk Amerika senilai 60 miliar dolar, mulai berlaku pada hari Senin.
Wakil Menteri Perdagangan China, Wang Shouwen bertanya kepada para wartawan di Beijing, Selasa (25/9), bagaimana mungkin pembicaraan dapat berlangsung sekarang ini sementara pemerintahan Trump telah menetapkan semacam “pembatasan berskala besar”, yang menurutnya seperti “menodongkan pisau ke leher seseorang.” Wang memimpin delegasi China ke Washington untuk mengadakan putaran pembicaraan terbaru antara kedua pihak pada Agustus lalu.
Tarif baru yang diberlakukan Amerika itu dikenakan terhadap ribuan produk buatan China, termasuk di antaranya barang-barang elektronik, bahan makanan, perkakas dan piranti rumah tangga. Tarif baru itu dipatok pada angka 10 persen, dan kemudian akan naik menjadi 25 persen pada 1 Januari 2019. Di antara produk-produk Amerika yang dikenai tarif baru China adalah gas alam cair (LNG).
Pemerintahan Trump berpendapat penetapan tarif terhadap produk-produk China akan memaksa negara itu melakukan perdagangan dengan Amerika, dengan ketentuan yang lebih menguntungkan. [uh/ab]