China terus melonggarkan regulasi COVID-nya yang paling ketat meskipun berbagai laporan muncul mengenai lonjakan kasus dan kematian.
Hari Senin (19/12), media pemerintah melaporkan bahwa warga di Chongqing, salah satu kota terbesar China, dapat bekerja “sebagaimana normalnya,” meskipun mereka menunjukkan gejala COVID yang ringan.
Keprihatinan masih tinggi mengenai tingkat vaksinasi yang relatif rendah di kalangan warga lansia. Media pemerintah melaporkan bahwa tim-tim vaksinasi datang dari rumah ke rumah di Beijing dengan harapan dapat memvaksinasi warga berusia 60 tahun ke atas.
Masalah potensial lainnya adalah karena sebagian besar China telah menjalani lockdown selama berbulan-bulan, rakyat China memiliki paparan terbatas terhadap virus COVID.
Kantor berita Associated Press melaporkan bahwa otoritas kesehatan China telah melaporkan kematian-kematian pertama akibat COVID-19 di negara itu dalam kurun dua pekan lebih.
Para pejabat China tidak mengikuti metode pelaporan yang sama mengenai kasus dan kematian COVID seperti yang diikuti negara-negara lain. Sebagai contoh, China hanya melaporkan kematian akibat COVID pada orang-orang yang tidak memiliki penyakit komorbid. [uh/ab]