China Prihatin atas Lewatnya Kapal Perang AS di Selat Taiwan

Juru bicara Departemen Pertahanan China Ren Guoqiang memberikan keterangan pers di Beijing (foto: dok).

China menyatakan keprihatinan hari Kamis (29/11), setelah dua kapal Angkatan Laut Amerika berlayar di Selat Taiwan untuk ketiga kalinya tahun ini.

China akan terus memantau kapal-kapal perang Amerika yang berlayar di Selat Taiwan dan telah menyatakan keprihatinannya kepada pemerintah Amerika, kata juru bicara kementerian LN China Geng Shuang kepada wartawan hari Kamis.

Geng mendesak Amerika supaya menghormati “prinsip satu China” dan mencegah rusaknya hubungan China-Amerika serta stabilitas dan perdamaian di Selat Taiwan.

China menganggap Taiwan sebagai bagian miliknya yang harus dipersatukan kembali, kendati kedua negara telah dipimpin secara terpisah sejak berakhirnya perang saudara di daratan China tahun 1949.

Itu berarti China menganggap tiap kapal yang berlayar di Selat Taiwan telah melanggar kedaulatannya, walaupun Amerika dan banyak negara lainnya melihat kawasan itu sebagai perairan internasional yang bisa digunakan oleh semua kapal.

Kata juru bicara Departemen Pertahanan China Ren Guoqiang hari Kamis Tentara Pembebasan Rakyat China akan terus berada dalam keadaan “siaga tinggi.”

Letnan Rachel McMarr, jurubicara armada Pasifik Amerika mengatakan, kapal perusak USS Stockdale dan kapal tankernya USNS Pecos hari Rabu berlayar di Selat Taiwan sebagai kegiatan rutin.

Kata McMarr lagi, lewatnya kapal-kapal itu di selat Taiwan menunjukkan komitmen Amerika untuk mempertahankan terbukanya jalur laut di kawasan Indo-Pasifik. “Kapal-kapal angkatan laut dan pesawat udaranya akan terus beroperasi dan berlayar di kawasan manapun yang diizinkan oleh hukum internasional,” kata McMarr. (ii)