China, Rusia, Arab Saudi dan Kuba telah memenangkan kursi di Dewan HAM PBB dalam pemilihan oleh Majelis Umum PBB hari Selasa (12/11).
Majelis Umum PBB hari Selasa (12/11) memilih 14 anggota baru bagi Dewan HAM PBB yang beranggotakan 47 negara. Pemungutan suara itu telah menimbulkan kemarahan kelompok-kelompok HAM yang secara terang-terangan menentang calon-calon kontroversial.
Anggota-anggota baru lain yang terpilih untuk masa jabatan tiga tahun itu adalah Aljazair, Inggris, Perancis, Maladewa, Macedonia, Meksiko, Moroko, Namibia, Afrika Selatan dan Vietnam.
Organisasi HAM 'Human Rights Watch' yang berkantor di New York mengatakan kandidat-kandidat seperti China, Rusia, Arab Saudi, Vietnam dan Aljazair memiliki catatan HAM yang buruk di dalam negeri sehingga kedudukan mereka dalam Dewan HAM PBB itu tidak berguna.
Sementara, UN Watch yang berpusat di Jenewa – yang beroperasi sebagai pengawas kegiatan-kegiatan PBB secara keseluruhan – mengatakan memperbolehkan negara-negara seperti itu untuk ikut dalam Badan PBB Urusan HAM seperti “menjadikan seorang pyromaniak atau tukang bakar sebagai kepala pemadam kebakaran”. Badan itu juga menyampaikan keberatan atas keberadaan Kuba sebagai salah satu kandidat.
Salah satu keberatan yang paling umum menentang kandidat-kandidat ini adalah karena mereka menekan para pembangkang politik. Keberatan lain muncul dari undang-undang tentang kegiatan buruh terorganisir, keberatan terhadap praktek-praktek oleh aparat keamanan, dan mempertahankan monopoli kekuasaan pada satu kelompok politik saja.
Anggota-anggota Badan PBB Urusan HAM tersebut dipilih berdasarkan kawasan. Dalam beberapa hal, kandidat-kandidat itu terpilih tanpa keberatan.
Amerika saat ini juga menjadi anggota Badan PBB Urusan HAM, yang keanggotaannya akan berakhir tahun 2015.
Anggota-anggota baru lain yang terpilih untuk masa jabatan tiga tahun itu adalah Aljazair, Inggris, Perancis, Maladewa, Macedonia, Meksiko, Moroko, Namibia, Afrika Selatan dan Vietnam.
Organisasi HAM 'Human Rights Watch' yang berkantor di New York mengatakan kandidat-kandidat seperti China, Rusia, Arab Saudi, Vietnam dan Aljazair memiliki catatan HAM yang buruk di dalam negeri sehingga kedudukan mereka dalam Dewan HAM PBB itu tidak berguna.
Sementara, UN Watch yang berpusat di Jenewa – yang beroperasi sebagai pengawas kegiatan-kegiatan PBB secara keseluruhan – mengatakan memperbolehkan negara-negara seperti itu untuk ikut dalam Badan PBB Urusan HAM seperti “menjadikan seorang pyromaniak atau tukang bakar sebagai kepala pemadam kebakaran”. Badan itu juga menyampaikan keberatan atas keberadaan Kuba sebagai salah satu kandidat.
Salah satu keberatan yang paling umum menentang kandidat-kandidat ini adalah karena mereka menekan para pembangkang politik. Keberatan lain muncul dari undang-undang tentang kegiatan buruh terorganisir, keberatan terhadap praktek-praktek oleh aparat keamanan, dan mempertahankan monopoli kekuasaan pada satu kelompok politik saja.
Anggota-anggota Badan PBB Urusan HAM tersebut dipilih berdasarkan kawasan. Dalam beberapa hal, kandidat-kandidat itu terpilih tanpa keberatan.
Amerika saat ini juga menjadi anggota Badan PBB Urusan HAM, yang keanggotaannya akan berakhir tahun 2015.