Kampanye global terhadap Korea Utara, yang dipertajam dengan sanksi-sanksi baru PBB hari Sabtu (5/8), ternyata didukung kuat China hari Minggu (6/8) yang menyerukan rejim Kim Jong Un untuk menghentikan uji coba nuklir dan rudalnya.
Pemerintahan Trump dengan hati-hati mengajak China bekerjasama untuk menghentikan ambisi Korea Utara atas program nuklir dan rudal. Tetapi tidak ada tanda-tanda bahwa Amerika akan menyetujui usul China untuk segera kembali ke meja perundingan.
Amerika mengatakan sedang berupaya mengkampanyekan sanksi-sanksi baru yang diberlakukan Dewan Keamanan PBB hari Sabtu. Sewaktu sejumlah diplomat berkumpul di Filipina dalam pertemuan regional tahunan, Presiden Donald Trump memuji langkah yang diambil Dewan Keamanan PBB. Ia menyebut “dampak finansial yang sangat besar” akibat sanksi baru itu, juga optimisme atas sikap China dan Rusia yang ikut bergabung mendukung sanksi baru itu.
“Ini adalah hasil yang bagus,” ujar Menteri Luar Negeri Rex Tillerson.
Sementara Menteri Luar Negeri China Wang Yi, yang sempat bertemu dengan diplomat tinggi Korea Utara dalam pertemuan di Manila itu, menyerukan agar Korea Utara “tetap tenang” meskipun ada pemberlakuan sanksi-sanksi baru PBB. (em)