China Tahan 20 Wisatawan Asing atas Tuduhan Menonton 'Video Teror'

Peta wilayah China

Organisasi keagamaan kemanusiaan berbasis Afrika Selatan, Rabu (15/7), melaporkan bahwa China telah menangkap 20 wisatawan asing yang tengah melakukan perjalanan ke negara itu sebagai bagian dari perjalanan yang disponsori oleh mereka.

Dalam sebuah pernyataan yang diunggah di Facebook, organisasi "The Gift of the Givers" mengatakan 10 warga Afrika Selatan, sembilan warga Inggris, dan satu warga negara India ditangkap di Bandara Erdos di China, Mongolia, Jumat lalu.

Sebelas wisatawan telah dirilis, kata pernyataan itu, sementara sembilan orang lainnya tetap ditahan tanpa diadili karena atas tuduhan menonton video propaganda yang tidak dijelaskan.

"(Pihak berwenang) China, sekarang berupaya menemukan alasan penahanan yang dapat menjelaskan bahwa beberapa anggota (yang ditahan tersebut) terkait dengan kelompok teror, sebuah organisasi terlarang (di negara itu), karena menonton video propaganda di kamar hotel mereka," kata pernyataan itu.

Badan bantuan bencana, yang mengatakan telah bekerja di 41 negara, mengatakan bahwa para wisatawan tersebut tidak terkait dengan jaringan teror dan tidak memiliki catatan kriminal di negara mereka, tetapi merupakan peserta tur (wisata) 47 hari "untuk mengeksplorasi peninggalan China kuno."

Pejabat Afrika Selatan dan Kedutaan Besar Inggris bertemu dengan para pejabat kementerian luar negeri China untuk menyelesaikan masalah ini, kata kelompok itu. Pemerintah China belum memberi komentar atas penahanan ini.

China memperketat aturan misionaris asing dan aktifitas badan amal asing yang dianggap meningkat. Beijing juga telah menangkap dan mendakwa Muslim Uighur dan lain-lain yang menonton atau membagikan video yang dianggap tidak pantas oleh pemerintah.

Kedutaan Besar Inggris, mengutip pernyataan dari Kantor Luar Negeri Inggris yang mengatakan sembilan warga Inggris dan dua warga negara ganda Inggris dan Afrika Selatan telah ditahan di China utara dan mereka tengah "mencari penjelasan lebih lanjut" tentang alasan penangkapan tersebut. Anggota staf konsuler Inggris dilaporkan telah mengunjungi kelompok itu dan berbicara dengan pihak berwenang China.

Kedutaan tersebut mengatakan enam orang yang ditahan kemungkinan besar akan dideportasi segera.

Beberapa materi dalam artikel ini diambil dari Associated Press.