China telah menanggapi tuduhan Presiden Amerika Donald Trump bahwa China dan Rusia memanipulasi kurs mata uang mereka.
Hari Senin (16/4), Trump men-tweet, “Rusia dan China sedang bermain devaluasi mata-uang sementara Amerika menaikkan suku bunga. Tidak dapat diterima!” Demikian cuitan Trump.
Tuduhannya dilontarkan hanya beberapa hari setelah Departemen Keuangan Amerika menolak mencap China dan Rusia sebagai manipulator mata-uang dalam laporan terbarunya.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying hari Selasa (17/4) mengatakan, pesan-pesan yang datang dari Amerika Serikat membingungkan, dan China akan terus menggalakkan reformasi mekanisme kurs mata uangnya.
Trump mengatakan Rusia dan China sedang mendevaluasi mata uang mereka sementara ada kemungkinan pengenaan sanksi-sanksi baru terhadap Rusia dan kemungkinan perang dagang yang sedang memanas dengan China.
Pada umumnya, ketika sebuah negara secara artifisial mendevaluasi atau menurunkan nilai mata-uangnya, ekspornya menjadi lebih murah dan lebih bersaing di pasar sedunia.
Sekretaris Pers Gedung Putih Sarah Sanders mengatakan pemerintah Amerika sedang mengamati dengan seksama praktek penentuan kurs mata uang China.
“Itulah yang sedang diawasi dengan seksama oleh Departemen Keuangan dan kita terus memantaunya,” katanya hari Senin. [gp]