China sangat menyesalkan dan dengan tegas menentang pernyataan Amerika Serikat yang menyebut Arunachal Pradesh sebagai bagian dari India. Juru bicara kementerian luar negeri China mengatakan itu pada Kamis (21/3).
“Pihak China sangat menyesalkan dan tegas menentang ini. Perbatasan antara China dan India belum pernah dipastikan, dan wilayah Tibet selatan selalu menjadi milik China, sebuah fakta mendasar yang tidak bisa ditolak. Isu perbatasan antara China dan India, adalah persoalan antara kedua negara dan tidak ada kaitan sama sekali dengan AS. Sudah diketahui bahwa AS telah secara konsisten menghasut dan mengeksploitasi perselisihan di negara-negara lain dengan cara apapun yang tersedia untuk memenuhi kepentingan geopolitiknya,” kata Lin Jian, juru bicara Kemenlu China, dalam penjelasan rutin kepada media, ketika dia menjawab pertanyaan tentang isu perbatasan yang sedang mengemuka di antara kedua negara.
Kementerian Luar Negeri AS telah menyatakan pada Rabu (20/3) bahwa pihaknya mengakui Arunachal Pradesh sebagai bagian dari India, dan “menentang keras” setiap upaya sepihak untuk memperluas klaim wilayah di negara bagian timur laut India itu, yang berbagi perbatasan dengan China.
Setidaknya 20 tentara India dan empat dari China telah tewas dalam pertikaian pada 2020 di sepanjang perbatasan keduanya di bagian barat pegunungan Himalaya.
Militer dari kedua negara telah memperkuat posisi dan mengerahkan lebih banyak pasukan dan persenjataan di sepanjang perbatasan sejak pertikaian itu. Kedua belah pihak berebut dalam perang perbatasan pada 1962. [ns/uh]