Menlu AS Hillary Clinton hari Jumat (7/12) mengecam tindakan kekerasan sektarian baru-baru ini di Irlandia Utara selagi ia mengakhiri lawatannya di Belfast.
Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton mengecam tindakan kekerasan sektarian baru-baru ini di Irlandia Utara, selagi ia mengakhiri salah satu lawatannya yang terakhir ke luar negeri sebagai diplomat tertinggi Amerika.
Hillary Clinton berkata demikian di Belfast hari Jumat, dan menambahkan akan selalu ada perbedaan pendapat dalam masyarakat demokratis, tapi kekerasan tidak pernah merupakan tanggapan yang bisa diterima. Ia mengatakan semua pihak di Irlandia Utara perlu menghadapi tantangan perselisihan sektarian yang masih ada secara damai dan sama-sama.
Clinton mengunjungi Belfast di tengah ketegangan baru di kota itu antara dua komunitas Protestan dan Katolik setelah parlemen kota itu awal pekan ini memutuskan untuk tidak mengibarkan bendera Inggris sepanjang tahun di gedung-gedung pemerintah.
Juga, polisi hari Jumat yang menginterogasi empat orang yang diduga anggota tentara separatis Laskar Republik Irlandia (IRA) yang pro-Katolik, karena dicurigai mengangkut bahan peledak ke kota Londonderry, sekitar 130 kilometer dari Belfast. Pihak berwenang juga menemukan sebuah surat yang berisikan bom di kota Clough hari Jumat, sekitar 40 kilometer dari Belfast.
Ribuan orang tewas dalam tiga dasawarsa pertumpahan darah sectarian pertikaian sektarian antara warga Protestan Irlandia Utara yang menghendaki tetap menjadi bagian kerajaan Inggris, dan warga Katolik yang ingin memisahkan diri dari Inggris dan bergabung dengan Irlandia.
Hillary Clinton berkata demikian di Belfast hari Jumat, dan menambahkan akan selalu ada perbedaan pendapat dalam masyarakat demokratis, tapi kekerasan tidak pernah merupakan tanggapan yang bisa diterima. Ia mengatakan semua pihak di Irlandia Utara perlu menghadapi tantangan perselisihan sektarian yang masih ada secara damai dan sama-sama.
Clinton mengunjungi Belfast di tengah ketegangan baru di kota itu antara dua komunitas Protestan dan Katolik setelah parlemen kota itu awal pekan ini memutuskan untuk tidak mengibarkan bendera Inggris sepanjang tahun di gedung-gedung pemerintah.
Juga, polisi hari Jumat yang menginterogasi empat orang yang diduga anggota tentara separatis Laskar Republik Irlandia (IRA) yang pro-Katolik, karena dicurigai mengangkut bahan peledak ke kota Londonderry, sekitar 130 kilometer dari Belfast. Pihak berwenang juga menemukan sebuah surat yang berisikan bom di kota Clough hari Jumat, sekitar 40 kilometer dari Belfast.
Ribuan orang tewas dalam tiga dasawarsa pertumpahan darah sectarian pertikaian sektarian antara warga Protestan Irlandia Utara yang menghendaki tetap menjadi bagian kerajaan Inggris, dan warga Katolik yang ingin memisahkan diri dari Inggris dan bergabung dengan Irlandia.