Menlu Clinton memperingatkan di Dublin (6/12) bahwa Rusia sedang berusaha membuat Eropa Timur dan Asia Tengah menjadi seperti era Uni Soviet dulu.
Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton mengeluarkan kritik tajam bagi sejumlah negara Eropa Timur dan Asia Tengah, dengan mengatakan negara-negara itu mundur dalam reformasi demokratis.
Dalam pertemuan dengan para aktivis HAM di Dublin Kamis, Nyonya Clinton memperingatkan Rusia sedang berusaha untuk membuat Eropa Timur dan Asia Tengah menjadi seperti era Uni Soviet dulu dengan menciptakan blok perdagangan regional yang dikenal sebagai Uni Eurasia. Ia mengatakan proyek itu sebenarnya merupakan upaya menegaskan kembali kontrol era Soviet atas kawasan itu, dan Washington berusaha "memperlambat atau mencegahn upaya itu."
Di antara para aktivis dalam pertemuan tersebut adalah peserta dari Rusia, Turkmenistan, Belarus dan Ukraina. Ia menyebut Ukraina – negara yang pemilunya dikritik awal tahun ini - sebagai "salah satu kekecewaan terbesar kami." Ia kemudian menyebut pemilu itu "langkah mundur bagi demokrasi."
Berbicara kemudian dengan anggota Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE), Menteri Clinton mengatakan ia semakin prihatin mengenai masa depan OSCE, yang telah memainkan peran penting dalam menggalakkan HAM sejak didirikan dalam Perang Dingin.
Dalam pertemuan dengan para aktivis HAM di Dublin Kamis, Nyonya Clinton memperingatkan Rusia sedang berusaha untuk membuat Eropa Timur dan Asia Tengah menjadi seperti era Uni Soviet dulu dengan menciptakan blok perdagangan regional yang dikenal sebagai Uni Eurasia. Ia mengatakan proyek itu sebenarnya merupakan upaya menegaskan kembali kontrol era Soviet atas kawasan itu, dan Washington berusaha "memperlambat atau mencegahn upaya itu."
Di antara para aktivis dalam pertemuan tersebut adalah peserta dari Rusia, Turkmenistan, Belarus dan Ukraina. Ia menyebut Ukraina – negara yang pemilunya dikritik awal tahun ini - sebagai "salah satu kekecewaan terbesar kami." Ia kemudian menyebut pemilu itu "langkah mundur bagi demokrasi."
Berbicara kemudian dengan anggota Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE), Menteri Clinton mengatakan ia semakin prihatin mengenai masa depan OSCE, yang telah memainkan peran penting dalam menggalakkan HAM sejak didirikan dalam Perang Dingin.