Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton mengatakan Rusia dan Amerika hampir mencapai kesepakatan pengurangan senjata nuklir.
Setelah pertemuan hari Jumat di Moskow dengan Presiden Rusia Dmitri Medvedev, Clinton mengatakan semua masalah utama telah diselesaikan, dan hanya tersisa hal-hal teknis.
Kedua negara telah berupaya selama hampir satu tahun untuk mengganti Perjanjian Pengurangan Senjata Strategis atau START tahun 1991, yang masa berlakunya habis Desember.
Clinton dan Medvedev juga membahas kemungkinan sanksi terhadap Iran karena program nuklirnya yang kontroversial.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, yang tampil bersama Clinton, mengatakan Medvedev percaya sanksi-sanksi jarang berhasil, tapi ia tidak akan mengesampingkan sanksi-sanksi itu guna mencegah Iran memperoleh senjata nuklir.
Clinton menawarkan dukungan bagi sikap Moskow bahwa sanksi-sanksi potensial harus ditargetkan, dan tidak berdampak negatif pada warga Iran.