Columbia University di AS akan menghapuskan persyaratan khusus kulit putih dari sebuah skema beasiswa.
NEW YORK —
Columbia University di New York, salah satu dari universitas paling bergengsi di Amerika Serikat atau yang biasa disebut sekolah-sekolah Ivy League, sedang mengupayakan penghapusan batasan hanya untuk kulit putih dari skema beasiswa yang telah berjalan puluhan tahun.
Beasiswa Lydia C. Roberts Fellowship, yang diluncurkan pada 1920, mewajibkan mahasiswa/mahasiswa Columbia yang menerima pendanaan berasal dari negara bagian Iowa, bukan dari jurusan hukum atau beberapa bidang lainnya, dan harus kembali ke Iowa selama dua tahun setelah lulus.
Skema ini juga mengatakan bahwa beasiswa “akan diberikan hanya kepada mereka yang berasal dari ras Kaukasian,” sebuah persyaratan yang saat ini diajukan keberatannya ke pengadilan New York oleh pengelola beasiswa, JPMorgan Chase Bank.
“Sebuah universitas dengan populasi yang sangat beragam sudah seharusnya merasa terhina dengan persyaratan dari beasiswa ini,” ujar juru bicara Columbia University, Robert Hornsby, pada Rabu (15/4).
Lucy Drotning, wakil provos universitas, mengajukan surat sumpah ke Mahkamah Agung Manhattan minggu lalu untuk mendukung tindakan hukum hang dilakukan penyandang dana beasiswa, JPMorgan Chase Bank, yang ingin mengubah persyaratan tersebut.
Columbia belum pernah lagi menawarkan beasiswa tersebut sejak 1997, namun pihak universitas mengatakan mustahil diketahui secara pasti kapan Columbia berhenti mematuhi persyaratan terkait ras tersebut.
Lydia C. Roberts meninggalkan sebagian besar dana miliknya yang mencapai US$509.000 kepada Columbia saat ia meninggal dunia pada 1920 dan membuat beasiswa yang terbatas tersebut.
Columbia menyarankan persyaratan dapat dimodifikasi sehingga beasiswa tersebut dapat diberikan kepada baik mahasiswa/mahasiswi dari Iowa, warga Iowa, atau lulusan universitas di negara bagian itu. (AP/Reuters)
Beasiswa Lydia C. Roberts Fellowship, yang diluncurkan pada 1920, mewajibkan mahasiswa/mahasiswa Columbia yang menerima pendanaan berasal dari negara bagian Iowa, bukan dari jurusan hukum atau beberapa bidang lainnya, dan harus kembali ke Iowa selama dua tahun setelah lulus.
Skema ini juga mengatakan bahwa beasiswa “akan diberikan hanya kepada mereka yang berasal dari ras Kaukasian,” sebuah persyaratan yang saat ini diajukan keberatannya ke pengadilan New York oleh pengelola beasiswa, JPMorgan Chase Bank.
“Sebuah universitas dengan populasi yang sangat beragam sudah seharusnya merasa terhina dengan persyaratan dari beasiswa ini,” ujar juru bicara Columbia University, Robert Hornsby, pada Rabu (15/4).
Lucy Drotning, wakil provos universitas, mengajukan surat sumpah ke Mahkamah Agung Manhattan minggu lalu untuk mendukung tindakan hukum hang dilakukan penyandang dana beasiswa, JPMorgan Chase Bank, yang ingin mengubah persyaratan tersebut.
Columbia belum pernah lagi menawarkan beasiswa tersebut sejak 1997, namun pihak universitas mengatakan mustahil diketahui secara pasti kapan Columbia berhenti mematuhi persyaratan terkait ras tersebut.
Lydia C. Roberts meninggalkan sebagian besar dana miliknya yang mencapai US$509.000 kepada Columbia saat ia meninggal dunia pada 1920 dan membuat beasiswa yang terbatas tersebut.
Columbia menyarankan persyaratan dapat dimodifikasi sehingga beasiswa tersebut dapat diberikan kepada baik mahasiswa/mahasiswi dari Iowa, warga Iowa, atau lulusan universitas di negara bagian itu. (AP/Reuters)