Para pejabat yang memonitor gunung berapi Semeru pada Senin (6/12) memperingatkan warga supaya tetap waspada, setelah erupsi mematikan pada akhir pekan. Sementara itu, angin kencang dan hujan menyebabkan upaya pencarian dan penyelamatan ditangguhkan.
Gunung tertinggi di pulau Jawa itu meletus secara dramatis pada Sabtu (4/12), memuntahkan kepulan abu ke angkasa yang kemudian menyelimuti desa-desa di sekitarnya. 14 orang dilaporkan tewas dan puluhan lainnya mengalami cedera.
Video yang diambil dari udara memperlihatkan atap rumah-rumah menjorok keluar dan lanskap terlihat berwarna pucat. Di darat, para tentara, polisi dan warga menggali lumpur untuk mengangkat korban.
BACA JUGA: Bantuan BNPB Bagi Warga Terdampak Letusan Gunung SemeruPada Senin (6/12), Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Semeru Liswanto memperingatkan warga untuk menjaga jarak aman dari gunung. Imbauan itu disampaikan di tengah berbagai laporan mengenai warga yang pulang ke rumah untuk mengecek harta benda dan hewan ternak.
"Status Gunung Semeru masih pada tingkat 2, artinya pada level ini, orang-orang harus lebih waspada karena potensi ancaman masih ada," katanya.
Lebih dari 50 orang cedera akibat erupsi itu, kebanyakan mengalami luka bakar.
Aliran lahar menghancurkan jembatan strategis yang menghubungkan dua wilayah di kabupaten Lumajang dengan kota Malang. [vm/rs]