Negara yang paling parah dilanda cuaca dingin adalah Ukraina dimana suhu mencapai minus 32 derajat Celsius dan menyebabkan sedikitnya 122 orang tewas. Oleksandr Heits, Kepala Unit Penyelamatan di Kiev mengatakan kebanyakan korban adalah tunawisma di ibukota Ukraina.
“Banyak warga tunawisma yang datang ke ibukota. Padahal suhu udara di luar mencapai minus 20 hingga 25 derajat Celsius.Kami memberi mereka teh hangat untuk menghangatkan diri. Beberapa diantara mereka tinggal disini semalam. Kami menghangatkan, memberi makan dan kemudian mereka pergi. Sejumlah warga memberi pakaian dan makanan kepada para tunawisma,” demikian kata Aleksandr Heits.
Salju dan suhu yang sangat rendah juga telah melanda Balkans, dimana banyak orang terjebak di rumah atau kendaraan. Enam orang dilaporkan meninggal dunia. Pemerintah Bosnia-Herzegovina mengumumkan status darurat hari Sabtu. Sementara bagian pesisir Kroasia dimana sebelumnya jarang dilanda salju, sejumlah unit tentara diberangkatkan untuk menyelamatkan warga yang terjebak.
Gazprom yang memonopoli ekspor gas Rusia mengatakan tidak dapat memenuhi kelangkaan gas di sedikitnya delapan negara di Eropa, mulai dari Italia hingga Polandia.
Sementara itu ibukota Italia, Roma, mengalami curahan salju paling tebal dalam beberapa puluh tahun. Pihak berwenang telah memaksa penutupan sejumlah tempat wisata, termasuk Colosseum dan Roman Forum. Ratusan orang diselamatkan dari sebuah kapal ferry yang terjebak di pelabuhan Civitavecchia Italia, dalam sebuah upaya yang menurut para penumpang sangat mengerikan.
Pihak berwenang di bandara Heathrow London, bandara paling sibuk di Eropa, telah mengumumkan penurunan penerbangan hingga 30 persen selagi kota itu dilanda salju setebal 15 sentimeter yang diperkirakan akan kembali turun hari Sabtu.
Listrik terputus di banyak tempat yang dilanda salju di seluruh Eropa.