Cucu mantan Presiden Amerika Harry Truman, yang memerintahkan pengeboman atom terhadap Jepang tahun 1945, mengunjungi Hiroshima hari Sabtu dan mendoakan para korban serangan nuklir itu.
Cucu almarhum Presiden Amerika, Harry Truman, yang memerintahkan dijatuhkannya bom atom di Jepang selama PD ke 2, berada di Hiroshima untuk menghadiri upacara peringatan para korban di Hiroshima.
Harry Truman menjadi presiden ke-33 Amerika tanggal 12 April 1945 setelah kematian Presiden Franklin Roosevelt. Sebagai wakil presiden hanya beberapa minggu, Truman jarang bertemu presiden dan sebagai wakil presiden tidak pernah mendapat briefing mengenai pembuatan bom atom.
Clifton Truman Daniel mengunjungi Taman Peringatan Perdamaian Hiroshima pada Sabtu dan meletakkan karangan bunga bagi 140 ribu orang yang tewas pada 6 Agustus 1945, sebuah pemboman yang diperintahkan oleh kakeknya. Sebuah ledakan bom atom berikutnya di Nagasaki tiga hari kemudian, menewaskan 70 ribu warga.
“Saya rasa tugu ini mencerminkan semuanya – “menghormati yang tewas agar kejadian ini tidak terlupakan dan kita tidak pernah akan membiarkan ini terjadi lagi.” Demikian kata Daniel setelah berdoa.
Daniel berada di Jepang untuk menghadiri berbagai upacara peringatan minggu depan di Hiroshima dan Nagasaki, memperingati tahun ke 67 pemboman itu. Lawatannya, yang pertama oleh anggota keluarga Truman, disponsori oleh kelompok perdamaian Sadako.
Sadako Sasaki, salah satu korban bom atom meninggal pada usia 12 setelah menderita leukimia. Ketika dirawat di rumah sakit, Sadako melipat ratusan burung bangau dari kertas setelah diceritakan tentang sebuah legenda, di mana kalau orang dengan teknik origami berhasil membuat 1000 burung bangau maka ia boleh mengutarakan sebuah keinginan. Burung bangau origami kini jadi lambang perdamaian.
Harry Truman menjadi presiden ke-33 Amerika tanggal 12 April 1945 setelah kematian Presiden Franklin Roosevelt. Sebagai wakil presiden hanya beberapa minggu, Truman jarang bertemu presiden dan sebagai wakil presiden tidak pernah mendapat briefing mengenai pembuatan bom atom.
Clifton Truman Daniel mengunjungi Taman Peringatan Perdamaian Hiroshima pada Sabtu dan meletakkan karangan bunga bagi 140 ribu orang yang tewas pada 6 Agustus 1945, sebuah pemboman yang diperintahkan oleh kakeknya. Sebuah ledakan bom atom berikutnya di Nagasaki tiga hari kemudian, menewaskan 70 ribu warga.
“Saya rasa tugu ini mencerminkan semuanya – “menghormati yang tewas agar kejadian ini tidak terlupakan dan kita tidak pernah akan membiarkan ini terjadi lagi.” Demikian kata Daniel setelah berdoa.
Daniel berada di Jepang untuk menghadiri berbagai upacara peringatan minggu depan di Hiroshima dan Nagasaki, memperingati tahun ke 67 pemboman itu. Lawatannya, yang pertama oleh anggota keluarga Truman, disponsori oleh kelompok perdamaian Sadako.
Sadako Sasaki, salah satu korban bom atom meninggal pada usia 12 setelah menderita leukimia. Ketika dirawat di rumah sakit, Sadako melipat ratusan burung bangau dari kertas setelah diceritakan tentang sebuah legenda, di mana kalau orang dengan teknik origami berhasil membuat 1000 burung bangau maka ia boleh mengutarakan sebuah keinginan. Burung bangau origami kini jadi lambang perdamaian.