Dahlan Iskan Menangkan Konvensi Partai Demokrat

  • Fathiyah Wardah

Ketua Majelis Tinggi merangkap Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengumumkan hasil konvensi Partai Demokrat di Jakarta, 16 Mei 2014 (Foto: VOA/Fatiyah Wardah)

Hasil survey Lembaga Survei Indonesia (LSI), MarkPlus dan Populi menunjukkan elektabilitas Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan tertinggi dibanding 10 peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat lainnya.
Partai Demokrat mengumumkan hasil pemenang konvensi calon presiden Partai Demokrat di kantor Pusat Partai Demokrat, Jumat (16/5). Dari 11 peserta Konvensi tersebut, hanya empat peserta yang hadir pada pengumuman pemenang tersebut, yaitu Dino Patti Djalal, Gita Wirjawan, Anies Baswedan dan Irman Gusman.

Ketua Komite Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat Maftuh Basyuni mengatakan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan telah memenangkan konvensi calon presiden Partai Demokrat.

Elektabilitas Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan tertinggi dibanding 10 peserta lainnya. Hasil ini merupakan hasil survey yang dilakukan tiga lembaga survei yang digunakan Partai Demokrat dalam konvensi ini yaitu Lembaga Survei Indonesia (LSI), MarkPlus dan Populi.

Elektabilitas Dahlan lanjutnya terus meningkat. Dalam Survei LSI dinyatakan pada bulan Januari Elektabilitas Dahlan 15,2 persen meningkat menjadi 17,5 persen.

"Dengan menjawab pertanyaan pokok antara lain tentang tingkat popularitas serta persepsi kualitas kandidat presidensial di mata para konstituen pemilih. Komite hanya menyiapkan satu calon dari 11 untuk Partai Demokrat dan ini sudah ada yaitu Dahlan," jelas Maftuh Basyuni.

Sebelas peserta konvensi Partai Demokrat yaitu Dahlan Iskan, Dino Patti Djalal, Gita Wiryawan, Anies Baswedan, Irman Gusman, Pramono Edhie Wibowo, Marzuki Alie,Ali Maskur Musa, Hayono Isman, Endriartono Sutarto dan Sinyo Harry Sarundajang.

Di tempat yang sama, Ketua Majelis Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengakui partainya tidak bisa berbuat banyak dengan perolehan suara hanya 10,19 persen pada Pemilu 2014.

Dengan perolehan sebesar itu, menurut SBY, Demokrat tidak mungkin mengusulkan calon presiden sendiri. Perolehan suara Partai Demokrat saat ini sangat membatasi partai pimpinan SBY itu untuk mencalonkan capres, meski Demokrat punya capres sendiri. Kondisi itu diakuinya jauh beda dengan berbeda saat Pilpres 2004 dan 2009.

SBY menyadari elektabilitas 11 peserta calon presiden konvensi Partai Demokrat masih jauh dibawah capres lainnya seperti Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Meski demikian, 11 calon presiden konvensi Partai Demokrat memiliki kemampuan untuk berkompetisi pada pemilu presiden tetapi bukan pemilihan presiden tahun ini tetapi masa yang akan datang.

"10 persen itu membatasi Partai Demokrat untuk begitu saja mencalonkan capresnya sendiri , itu fakta dan realitas pertama yang perlu diketahui saudara-saudara kami rakyat Indonesia yang hingga saat ini masih mengirim pesan kepada saya, tolong pak SBY kalau bisa ada calon alternatif disamping pak Jokowi dan pak Prabowo," kata SBY.

Sosok Dahlan Iskan, diakui memang sangat dekat dengan masyarakat. "Kontribusinya sudah jelas dan bisa dekat dengan masyarakat," kata Andi, salah seorang warga yang ditemui VOA. "Dia miliki nilai-nilai moril yang ada pada seorang pemimpin itulah yang sangat penting terutama amanah," lanjut Lina, warga lainnya yang berkomentar mengenai sosok Dahlan Iskan.

Pengamat Politik dari Universitas Gadjah Mada Hanta Yudha mengatakan apapun hasilnya, konvensi Partai Demokrat harus diapresiasi dengan baik karena konvensi seperti itu merupakan konsep demokrasi. Dia menilai 11 peserta konvensi capres Partai demokrat itu tidak memiliki elektabilitas yang kuat sebagai calon presiden.

"Dahlan ini ketika dibandingkan dengan Jokowi, Prabowo, ARB misalnya selalu tiga besar maka elektabilitas Dahlan Iskan yang nomor satu itu masih jauh sekali artinya bukan level capres kalau bicara elektabilitas, bisa dikatakan level cawapres," kata Hanta Yudha.

Susilo Bambang Yudhoyono juga menyatakan partainya akan menentukan arah koalisi pada 18 Mei mendatang.