Darurat Air di Jackson, Mississippi Berlanjut

  • Arash Arabasadi

Proyek Pipa Sedimen Jarak Jauh Sungai Mississippi terlihat di Plaquemines Parish, Louisiana, 25 Agustus 2015. (Foto: REUTERS/Jonathan Bachman)

Penduduk di ibu kota salah satu negara bagian termiskin, AS masih kekurangan air bersih. Setelah banjir besar di Jackson, Mississippi, instalasi pengolahan air utama kota itu tidak berfungsi. Para pengecam mengatakan masalah ini jauh lebih mendalam, di kota yang didominasi warga kulit hitam.

Anggota Garda Nasional membagikan air minum yang sangat dibutuhkan penduduk Jackson, di Mississippi.

Hujan deras dan banjir bandang baru-baru ini menenggelamkan sebagian dari negara bagian selatan ini.

Sistem air kota, sebagian tidak berfungsi dan lebih dari 160 ribu orang yang tinggal di Jackson - mayoritas warga Amerika keturunan Afrika, harus mengambil tindakan sendiri, merebus air yang bisa mereka peroleh dari pipa mereka. Pekan lalu, gubernur Mississippi mengumumkan keadaan darurat saat penduduk mengantre untuk mendapatkan air minum bersih.

Sebuah jalan terendam banjir di sepanjang Sungai Mississippi di utara Clarksville, Missouri, pada 21 April 2013. (Foto: Kantor Gubernur Missouri Jay Nixon via Reuters)

“Saya secara pribadi ingin berterima kasih kepada anggota layanan Garda Nasional kami yang berada di sejumlah lokasi-lokasi memungkinkan operasi ini. Layanan individu-individu ini benar-benar penting untuk keberhasilan upaya ini," ujar Gubernur Mississippi dari Partai Republik, Tate Reeves. Ia mengatakan dalam konferensi pers baru-baru ini yang disiarkan oleh stasiun lokal WAPT dan diteruskan oleh kantor berita Associated Press.

Reeves mengatakan hampir tiga juta botol air telah dibagikan di Jackson pada saat konferensi persnya berlangsung. Warga sejak Juli sudah diberitahu untuk "memasak air" di kota yang infrastruktur airnya dipertanyakan ini dan meningkatkan ancaman terhadap stabilitasnya.

“Kita tidak hanya menyaksikan umur dan keausan pada sistem kita, tetapi kita melihat dampak dari perubahan iklim. Kita mengalami musim dingin yang lebih dingin, musim panas yang lebih panas, dan curah hujan tahunan yang lebih banyak. Semua itu berdampak pada infrastruktur air kita," ujar Wali Kota Jackson, dari Partai Demokrat, Chokwe Antar Lumumba kepada acara "This Week" televisi ABC.

Sebuah kapal menyusuri Sungai Mississippi di New Orleans, 9 September 2005. (Foto: REUTERS/David J. Phillip)

Para pejabat mengatakan tekanan air terus meningkat di Jackson, tetapi wali kota itu memperingatkan pipa-pipa yang sudah tua bisa meledak di bawah tanah. Gubernur dan wali kota minggu lalu mengunjungi pabrik pengolahan air didampingi Pejabat Badan Manajemen Darurat Federal, atau FEMA.

“Fokus FEMA saat ini adalah memastikan bahwa kita dapat menyediakan dan mendukung Badan Manajemen Darurat Mississippi dengan membawa air minum yang aman – air kemasan dan mendukung operasi mereka, tetapi yang lebih penting membawa mitra federal kita yang benar-benar bisa memahami apa yang diperlukan untuk memulihkan pabrik ini kembali ke kapasitas operasional penuh," kata Pejabat FEMA Deanne Criswell, Minggu berbicara pada acara “State of the Union” televisi CNN.

BACA JUGA: Pengolahan Air Limbah di Mississippi Rusak, 180 Ribu Warga AS Tak Miliki Aliran Air

Sementara warga yang mampu dan bisa memperoleh air minum kemasan terus memuat air ke mobil mereka, pejabat setempat mengatakan instalasi pengolahan air yang bermasalah membutuhkan solusi yang lebih permanen, adil secara sosial, dan cepat. [my/jm]