Pasokan sayuran hampir habis di Hong Kong pada Selasa (8/2) di mana para konsumen berebut untuk membeli apa pun yang dapat mereka temukan, karena pemerintah menyalahkan perebakan kasus COVID-19 terhadap penurunan pengiriman produk segar dari luar wilayah kota tersebut.
Pemimpin Hong Kong Carrie Lam akan mengumumkan pembatasan COVID lebih lanjut di kemudian hari setelah kota itu melaporkan rekor lebih dari 600 kasus baru pada Senin (7/2). Penyiar TVB mengatakan setidaknya ada 380 infeksi yang dikonfirmasi pada Selasa (8/1) dengan ditemukannya 400 tes positif awal, Reuters melaporkan.
Berbicara dalam jumpa pers mingguan, Lam mengatakan pengiriman sayuran dari seberang perbatasan turun akibat pengemudi truk yang dites positif terkena virus. Namun dia tidak menawarkan solusi khusus untuk mengatasi kekurangan tersebut.
Rak-rak yang menyimpan sayuran kosong di banyak supermarket di kota, sementara orang banyak membanjiri pasar segar untuk membeli produk terbatas yang tersedia. Makanan lain tetap tersedia.
Beberapa kios sayur dan buah yang menjual produk China daratan tutup, sementara kios lain yang menjual produk serupa dengan harga dua kali lipat dari biasanya.
BACA JUGA: Hong Kong Perluas ‘Lockdown’ Sebagian Setelah Temukan Klaster Baru VirusUntuk saat ini, kata Lam, opsi terbaik adalah mematuhi strategi "nol dinamis" yang digunakan oleh China daratan untuk menekan semua wabah virus corona sesegera mungkin.
Surat kabar resmi Partai Komunis China, People's Daily, telah mendorong Hong Kong untuk mengikuti pendekatan China untuk menahan virus dalam sebuah editorial pada hari Senin.
“Kita harus menahan penyebaran virus sebanyak dan secepat mungkin,” kata Lam. [ah/rs]