Para pejabat militer Ukraina mengatakan pertempuran itu berlangsung sangat intens di sekitar Debaltseve, pusat transportasi penting yang dalam beberapa hari ini diperebutkan dengan sengit.
Perjanjian itu ditandatangani oleh wakil-wakil pemerintah Ukraina, pemberontak yang didukung oleh Rusia, pemerintah Rusia, dan Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE) di ibukota Belarusia, Minsk, setelah pembicaraan selama 16 jam.
Ke-13 poin perjanjian itu termasuk penarikan pasukan yang bertempur di dekat perbatasan Rusia, pertukaran tahanan, dan gencatan senjata yang akan mulai berlaku hari Minggu.
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon memuji upaya empat pemimpin negara itu untuk mengakhiri pemberontakan pro-Rusia di Ukraina Timur, seraya menyatakan ia berharap perjanjian gencatan senjata itu akan dipatuhi semua pihak.
Presiden Perancis Francois Hollande mengatakan perjanjian itu, jika dihormati, merupakan suatu “solusi politik menyeluruh.” Sementara itu Kanselir Jerman Angela Merkel, yang berbicara setelah pembicaraan berakhir, mengatakan, perjanjian itu memberi “secercah harapan.” Ia juga mengatakan “kami tidak berkhayal” dan bahwa “masih banyak tugas” tersisa untuk menciptakan perdamaian yang langgeng.
Amerika Serikat, yang berkonsultasi erat dengan sekutu-sekutunya, tidak berpartisipasi dalam pertemuan tingkat tinggi di Minsk itu. Gedung Putih menyebut perjanjian itu merupakan “suatu langkah yang mungkin signifikan ke arah penyelesaian konflik secara damai.”