Delegasi Indonesia Gencar Lakukan Pertemuan di Sela Sidang Umum PBB

  • Made Yoni

Penandatanganan perjanjian kerja sama Montenegro-RI oleh Menlu Montenegro Srdan Darmanovic dan Menlu RI Retno Marsudi di New York Kamis 21/9 (VOA/Made Yoni).

Menjelang pidato Wakil Presiden RI Jusuf Kalla Kamis 21 September 2017 di hadapan sidang tahunan majelis umum PBB ke 72 di New York, delegasi Indonesia masih gencar melakukan sejumlah pertemuan penting dengan pejabat PBB dan negara-negara lain.

Wakil Presiden RI Jusuf Kalla kembali mewakili pemerintah Indonesia menyampaikan isu-isu yang menjadi fokus Indonesia dalam sidang tahunan majelis umum PBB tahun ini. Beberapa jam menjelang pidato wakil presiden delegasi Indonesia dipimpin menteri luar negeri melakukan beberapa pertemuan bilateral termasuk dengan Menlu Montenegro.

Menlu Montenegro Srdan Darmanovic dan Menlu Retno Marsudi menandatangani perjanjian bebas visa diplomatik dan dinas serta perjanjian Konsultasi Bilateral. Menlu Montenegro menegaskan pentingnya hubungan kedua negara.

“Kami percaya konsultasi politik secara bilateral antara kedua negara dari kawasan berbeda merupakan hal yang baik, bisa lebih memahami satu sama lain, memahami masalah-masalah yang dihadapi. Kita bisa bekerja sama juga akan lebih mudah jika kita menghilangkan semua hambatan para diplomat dan pejabat kita agar bisa melakukan perjalanan dengan bebas," ujar Darmanovic.

Delegasi Indonesia juga melakukan pertemuan bilateral dengan Portugal. Menteri Luar Negeri Portugal Augusto Santos Silva menegaskan kedekatan hubungan antara kedua negara.

"Kita cukup dekat dalam hal politik dan diplomatik, kita memiliki Duta Besar yang yang mewakili negara kita dengan baik dan kita mempersiapkan kunjungan kenegaraan berikutnya Presiden Republik Portugal ke Indonesia,” tutur Menlu Silva.

Selain dengan Montenegro dan Portugal, Indonesia juga bertemu dengan Brazil, Oman, dan Bangladeh dan dengan pimpinan sidang majelis umum PBB.

Pidato Wakil Presiden Jusuf Kalla yang dijadwalkan berlangsung pada sore hari Kamis antar pukul 15.30 – 17.00 waktu setempat. Dalam pidatonya di hadapan sidang majelis yang sama tahun lalu wakil presiden Jusuf Kalla juga mengangkat isu perdamaian dan nasib Pelestina.

Hari Jumat pagi 22 September Wakil Presiden juga akan berpidato pada Forum Pemimpin Dunia di Columbia University. [my]