Pasukan keamanan menembakkan peluru tajam dan gas air mata untuk membubarkan para demonstran di Irak selatan pada Minggu (24/11). Sedikitnya 13 orang tewas dan puluhan lainnya terluka.
Berbagai demo anti-pemerintah pecah di seluruh wilayah Irak selatan yang kaya minyak itu sejak Oktober. Para demonstran terus menuntut diakhirinya korupsi dan diperbaikinya berbagai layanan.
Di Basra, Minggu (24/11), tujuh orang tewas dalam apa yang dikatakan seorang petugas keamanan sebagai "salah satu hari terburuk" dalam gerakan protes.
Empat lainnya tewas di Provinsi Nassiriya, dan seorang tewas di provinsi Najaf dan Diwanieh, kata kantor berita resmi Irak.
Protes-protes itu semakin diwarnai kekerasan. Para demontran membakar dan menghancurkan properti, sementara pasukan keamanan menggunakan peluru tajam, gas air mata dan semprotan air untuk mengendalikan situasi. [vm/ft]