Walaupun pemerintah Ukraina berpaling ke Rusia, pengamat mengatakan demonstrasi pro-Eropa yang sedang berlangsung di kota-kota Ukraina telah memberi dorongan yang sangat dibutuhkan bagi citra blok Uni Eropa.
KIEV —
Kini sudah sebulan para pengunjuk rasa di Ukraina menerjang suhu udara beku dan tindakan keras polisi dalam upaya membangun masa depan negara mereka bersama Eropa.
Bendera Uni Eropa warna biru dan emas mendominasi protes.
Presiden Komisi Uni Eropa Jose Manuel Barroso mengatakan pekan lalu bahwa para demonstran membuat sejarah Eropa.
“Para pemuda di jalan-jalan di Ukraina di tengah suhu udara beku menorehkan sejarah baru bagi Eropa. Menurut saya Uni Eropa memiliki hak dan kewajiban untuk mendukung rakyat Ukraina pada masa yang sangat sulit ini karena mereka memberi Eropa salah satu kontribusi terbesar yang dapat diberikan,” kata Barosso.
Pada saat kepercayaan Eropa surut, demonstrasi ini merupakan suara keyakinan terhadap blok tersebut, kata Ian Bond dari kelompok kebijakan Pusat Reformasi Eropa. Ia mengatakan, “Jelas sangat membantu dalam aspek kredibilitas Eropa untuk bisa menunjukkan ada begitu banyak orang di Ukraina yang mendukung hubungan yang lebih dekat dengan Uni Eropa.”
Zona euro masih berusaha untuk keluar dari krisis utang. Pengangguran di Spanyol dan Yunani masih 25 persen lebih. Partai-partai populis anti-Uni Eropa sedang berkembang di Inggris, Prancis dan Belanda.
Namun, meskipun menghadapi semua masalah itu, blok Uni Eropa masih menjadi daya tarik bagi banyak orang di Eropa timur.
Mikhail Pashkov dari kelompok analis Razumkov Center yang berkantor di Kiev mengatakan baik Uni Eropa maupun Ukraina harus menyadari pentingnya masa ini.
“Fakta bahwa rakyat berdemonstrasi untuk bergabung dengan Eropa adalah tanda yang sangat penting, baik bagi pemerintah Ukraina maupun Uni Eropa. Tapi keputusan untuk tidak menandatangani perjanjian Uni Eropa itu menunjukkan kebijakan luar negeri Ukraina yang suram dan tertutup baik kepada bangsa sendiri maupun dunia luar,” kata Pashkov.
Presiden Ukraina Viktor Yanukovych menegaskan ia bertindak atas kepentingan ekonomi negaranya untuk menolak menandatangani perjanjian Uni Eropa – malah menandatangani tawaran pinjaman dan gas alam murah dengan sekutu lama Rusia.
Para analis mengatakan meskipun tampaknya Eropa telah kalah dalam perjuangannya untuk Ukraina, namun demonstrasi itu telah menyegarkan kembali tujuan-tujuan pembentukan Uni Eropa sebagai kekuatan untuk mencapai kemajuan.
Bendera Uni Eropa warna biru dan emas mendominasi protes.
Presiden Komisi Uni Eropa Jose Manuel Barroso mengatakan pekan lalu bahwa para demonstran membuat sejarah Eropa.
“Para pemuda di jalan-jalan di Ukraina di tengah suhu udara beku menorehkan sejarah baru bagi Eropa. Menurut saya Uni Eropa memiliki hak dan kewajiban untuk mendukung rakyat Ukraina pada masa yang sangat sulit ini karena mereka memberi Eropa salah satu kontribusi terbesar yang dapat diberikan,” kata Barosso.
Pada saat kepercayaan Eropa surut, demonstrasi ini merupakan suara keyakinan terhadap blok tersebut, kata Ian Bond dari kelompok kebijakan Pusat Reformasi Eropa. Ia mengatakan, “Jelas sangat membantu dalam aspek kredibilitas Eropa untuk bisa menunjukkan ada begitu banyak orang di Ukraina yang mendukung hubungan yang lebih dekat dengan Uni Eropa.”
Zona euro masih berusaha untuk keluar dari krisis utang. Pengangguran di Spanyol dan Yunani masih 25 persen lebih. Partai-partai populis anti-Uni Eropa sedang berkembang di Inggris, Prancis dan Belanda.
Namun, meskipun menghadapi semua masalah itu, blok Uni Eropa masih menjadi daya tarik bagi banyak orang di Eropa timur.
Mikhail Pashkov dari kelompok analis Razumkov Center yang berkantor di Kiev mengatakan baik Uni Eropa maupun Ukraina harus menyadari pentingnya masa ini.
“Fakta bahwa rakyat berdemonstrasi untuk bergabung dengan Eropa adalah tanda yang sangat penting, baik bagi pemerintah Ukraina maupun Uni Eropa. Tapi keputusan untuk tidak menandatangani perjanjian Uni Eropa itu menunjukkan kebijakan luar negeri Ukraina yang suram dan tertutup baik kepada bangsa sendiri maupun dunia luar,” kata Pashkov.
Presiden Ukraina Viktor Yanukovych menegaskan ia bertindak atas kepentingan ekonomi negaranya untuk menolak menandatangani perjanjian Uni Eropa – malah menandatangani tawaran pinjaman dan gas alam murah dengan sekutu lama Rusia.
Para analis mengatakan meskipun tampaknya Eropa telah kalah dalam perjuangannya untuk Ukraina, namun demonstrasi itu telah menyegarkan kembali tujuan-tujuan pembentukan Uni Eropa sebagai kekuatan untuk mencapai kemajuan.