Bentrokan kembali terjadi pada Rabu (20/11) di kota Novi Sad, Serbia utara, antara polisi dan demonstran oposisi yang menuntut penangkapan terkait runtuhnya atap stasiun kereta api yang menewaskan 15 orang awal bulan ini.
Demonstran antipemerintah berusaha memblokir gedung pengadilan di Novi Sad, lokasi atap stasiun runtuh pada 1 November, menewaskan 15 orang dan melukai dua lainnya. Polisi anti-huru hara mendorong para demonstran menjauh dari gedung tersebut. Aksi serupa pada Selasa (19/11) sebelumnya memicu ketegangan selama beberapa jam.
Runtuhnya atap di Novi Sad telah memicu gelombang protes terhadap pemerintahan populis dan penangkapan beberapa aktivis yang terlibat. Banyak pihak di Serbia percaya bahwa korupsi yang merajalela menyebabkan renovasi yang ceroboh, sehingga berujung pada tragedi tersebut.
Menteri Dalam Negeri Serbia, Ivica Dacic, memperingatkan demonstran dalam sebuah pernyataan pada Rabu bahwa polisi "tidak akan mentolerir gangguan terhadap ketertiban umum, ancaman terhadap keamanan negara dan lembaga negara, serta serangan terhadap polisi."
Secara terpisah, polisi menangkap dua aktivis di Belgrade yang memprotes rencana penghancuran jembatan era Perang Dunia II yang menghubungkan bagian baru dan lama kota di atas Sungai Sava. Pemerintah berencana membangun jembatan baru yang diperkirakan memakan waktu setidaknya tiga tahun. Aktivis oposisi menyatakan jembatan lama seharusnya dilestarikan dan menuduh proses pemberian kontrak pembangunan kurang transparan.
BACA JUGA: Pendemo Lemparkan Telur ke Kantor Perusahaan Tambang Litium di BelgradeDi Novi Sad, sekelompok anggota parlemen oposisi berhasil masuk ke gedung pengadilan pada Rabu, sementara polisi mendorong demonstran lainnya yang berada di luar. Para demonstran juga menuntut pembebasan aktivis yang ditahan dalam protes terbaru terkait insiden tersebut.
Sebelumnya, atap beton besar stasiun kereta api itu tiba-tiba runtuh pada 1 November, menimpa orang-orang yang sedang duduk di bangku atau berdiri di
bawahnya. Awalnya 14 orang meninggal dan tiga lainnya luka parah, tetapi salah satu korban luka meninggal dunia pada Minggu (17/11).
Pihak berwenang menjanjikan penyelidikan menyeluruh. Menteri konstruksi Serbia, Goran Vesic, mengundurkan diri tak lama setelah tragedi itu. Presiden populis Aleksandar Vucic mengatakan akan ada lebih banyak pengunduran diri, dan pada Rabu, mantan menteri konstruksi yang kini menjabat sebagai menteri perdagangan, Tomislav Momirovic, juga mengumumkan pengunduran dirinya.
Namun, hingga kini belum ada yang ditangkap atau didakwa, meskipun jaksa mengatakan puluhan orang telah diperiksa dalam penyelidikan tersebut.
Stasiun ini awalnya dibangun pada tahun 1964 dan telah direnovasi dua kali dalam beberapa tahun terakhir sebagai bagian dari perjanjian dengan perusahaan konstruksi asal China. [th/jm]