Para demonstran Irak terus memblokir jalan utama di Ibu Kota, Baghdad, dan di kota suci Najaf pada Minggu (19/1/2020).
Para pengunjuk rasa membakar ban-ban untuk mengekspresikan kemarahan mereka pada pemerintah setelah melakukan aksi protes berbulan-bulan.
"Aksi bakar ban ini adalah ekspresi protes dan kemarahan kami. Kami ada di Lapangan Tahrir selama tiga bulan, kami menahan dingin dan lapar, kami meninggalkan pekerjaan dan keluarga dan pemerintah tidak peduli dan tidak menganggap bahwa rakyat memprotes dan menuntut hak-hak mereka. Tuntutan kami berdasar dan mereka harus memenuhinya."
Di Baghdad, para pemrotes telah memblokir tiga jembatan penting dalam ketegangan dengan pasukan keamanan.
Minggu (19/1), para peserta aksi juga turun ke jalan-jalan kota Najaf yang didominasi Syiah, dimana para pemuda Irak juga membakar ban-ban, menyalurkan kemarahan mereka pada lambannya laju reformasi pemerintah.
Najaf kerap menjadi pusat gerakan protes di Irak. Para demonstran telah berulang kali membakar Konsulat Iran di sana.
Ribuan warga Irak ikut dalam berbagai aksi protes sejak 1 Oktober di Baghdad dan Irak selatan yang didominasi Syiah, untuk menentang korupsi, layanan buruk dan pengangguran.
Mereka juga menyerukan diakhirinya sistem politik yang diterapkan setelah invasi AS pada 2003. [vm/pp]