Demonstran Mesir Duduki Lapangan Tahrir untuk Hari ke-14

  • Luis Ramirez
    Leonard Triyono

Para demonstran anti pemerintah di Lapangan Tahrir, Kairo tetap menuntut mundurnya Mubarak, Senin (7/2).

Para demonstran ingin memastikan tekanan dilanjutkan agar Presiden Mubarak mengundurkan diri dan upaya mereka tidak memudar.

Pembicaraan antara pihak oposisi dan pemerintah Mesir telah gagal menghentikan ribuan orang yang berdemonstrasi dan terus menyerukan penyingkiran Presiden Hosni Mubarak.

Ibukota Mesir tampaknya berusaha susah payah kembali ke kehidupan normal. Lalu lintas macet selama jam-jam sibuk, dan pengemudi seringkali harus berbelok untuk menghindari tank tentara dan mobil-mobil terbakar yang mengingatkan orang akan demonstrasi yang rusuh. Bank-bank telah dibuka untuk hari kedua, tetapi belum ada perdagangan di bursa saham.

Seperti sebagian orang yang menginginkan semuanya kembali normal, para demonstran ingin memastikan tekanan dilanjutkan agar Mubarak mengundurkan diri dan upaya mereka tidak memudar.

Pada hari ke-14, para demonstran terus mengalir ke Lapangan Tahrir. Pihak oposisi, seperti para pengunjuk rasa, mengatakan tidak puas dengan hasil pembicaraan antara kelompok-kelompok oposisi dan pemerintah Mubarak. Kelompok-kelompok itu termasuk Ikhwanul Muslimin, yang telah dilarang selama puluhan tahun.

Salah seorang pemimpin penting kelompok Ikhwanul Muslimin mengatakan kepada VOA dialog bisa dilanjutkan hanya jika pemerintah menanggapi tuntutan oposisi untuk reformasi politik menyeluruh.

Pembicaraan pemerintahan Mubarak yang diwakili Wapres Omar Suleiman (tengah) dan perwakilan demonstran belum menghasilkan kesepakatan.

Sebelumnya, juru bicara Ikhwanul Muslimin, Isaam Eryan, bertemu dengan para wartawan. Ia mengatakan tidak ada orang atau politisi waras bisa menolak dialog, tetapi katanya dialog itu harus serius, representatif dan produktif. Ikhwanul Muslimin adalah salah satu pendukung utama demonstrasi.

Tekanan selama 14 hari terakhir telah memaksa Mubarak membuat beberapa konsesi. Dia telah menunjuk Wakil Presiden, mengumumkan ia tidak akan mencalonkan diri kembali tahun ini, dan para pemimpin tertinggi partainya telah mengundurkan diri.

Tetapi oposisi Mesir telah gagal menunjukkan kesatuan sikap, dan berbeda pendapat mengenai bagaimana transisi kekuasaan harus berlangsung.

Sebagian orang, termasuk para pengunjuk rasa di Lapangan Tahrir, ingin agar Mubarak segera mundur, dan sebagian yang lain ingin agar dia meninggalkan Mesir atau diadili. Lainnya ingin agar dia tinggal di Mesir dan mereka menyatakan terima kasih atas stabilitas politik selama tiga dekade pemerintahan Mubarak, serta berbagai bantuan pemerintah yang telah mereka terima selama masa jabatan Mubarak.

Kelompok ketiga termasuk banyak orang di ibukota Mesir yang kembali bekerja minggu ini, yang mengharapkan perubahan politik, tetapi yang juga mengatakan mereka menginginkan perubahan itu berlangsung tertib sehingga negara itu bisa segera kembali ke kehidupan normal.