Seorang demonstran Palestina terkenal yang menggunakan kursi roda, tewas ditembak di kepala, ketika berlangsung demonstrasi anti Israel di Gaza, menurut catatan medis pihak Palestina.
Tapi laporan petugas ambulans dan rumah sakit tidak mengatakan siapa menembak Ibrahim Abu Thraya dua minggu lalu.
Kata para saksi mata, Abu Thraya dibunuh oleh penembak jitu Israel. Laporan Angkatan Darat Israel mengatakan, tentara memang menggunakan peluru tajam untuk membubarkan demonstrasi itu, tapi Abu Thraya bukan sasarannya. Laporan itu menyimpulkan “tidak mungkin diketahui siapa yang melepaskan tembakan” yang mematikan itu.
Banyak orang Palestina menganggap Abu Thraya sebagai lambang perlawanan terhadap Israel. Thraya menggunakan kursi roda setelah kehilangan kedua kaki pada 2008. Keluarganya mengatakan Thraya luka-luka dalam serangan udara yang dilancarkan Israel, ketika ia sedang membantu korban lain dalam serangan itu. Kantor berita Associated Press mengatakan Abu Thraya cedera dalam bentrokan dengan pasukan Israel di sebuah kamp pengungsi.
Kematiannya menambah kemarahan rakyat Palestina sejak Presiden Amerika Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel, dan akan memindahkan kedutaan Amerika ke kota itu dari Tel Aviv. Aksi-aksi protes yang disertai kekerasan telah menewaskan 12 orang Palestina sejak itu.
Palestina menghendaki Kota Yerusalem timur sebagai Ibu Kota Palestina kelak, tapi Israel menganggap seluruh kota Yerusalem sebagai ibu kotanya yang permanen. [ii]