Ribuan pengunjuk rasa berpawai di Tel Aviv pada hari Kamis (15/8), menuntut pemerintah Israel mencapai kesepakatan untuk pembebasan sandera yang ditahan di Gaza.
“Tanpa mereka (para sandera), negara ini tidak sempurna. Tanpa mereka, negara ini hancur,” kata Yoni Levy, ayah dari sandera Naama Levy.
Saat demonstrasi berlangsung, para mediator internasional bertemu dengan perunding Israel di Doha untuk melakukan putaran perundingan baru, dengan harapan dapat mencapai kesepakatan gencatan senjata. Hamas tidak menghadiri pembicaraan tersebut.
“Kami kira ini adalah kesempatan terakhir untuk membawa mereka pulang,” kata demonstran David Shapiro.
BACA JUGA: Pejabat Iran: Gencatan Senjata di Gaza Satu-satunya Cara Tunda Respons Iran terhadap IsraelPutaran baru perundingan tersebut bertujuan untuk menghentikan perang Israel-Hamas dan menjamin pembebasan sejumlah sandera Israel, dengan potensi kesepakatan yang dipandang oleh para mediator sebagai harapan terbaik untuk mencegah konflik regional yang lebih besar.
Perang tersebut dipicu oleh serangan Hamas pada 7 Oktober, di mana militan dari Gaza menyerbu ke Israel selatan, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menculik 250 lainnya.
Israel mengatakan para militan masih menyandera sekitar 110 orang dan jenazah lebih dari 30 orang lainnya.
Kementerian Kesehatan di Gaza mengumumkan pada hari Kamis bahwa lebih dari 40.000 warga Palestina telah tewas dalam perang Israel-Hamas. [ab/ka]