Demonstran Tuntut Pemerintah Israel Setujui Kesepakatan untuk Bebaskan Sandera

Family members and supporters demand the immediate release of the hostages kidnapped during the deadly October 7 attack, in Tel Aviv Anggota keluarga and pendukung para sandera Hamas, berdemonstrasi di Tel Aviv, Israel, Selasa, 11 Juni 2024. (Foto: Marko Djurica/Reuters)

Kerabat warga Israel yang disandera Hamas pada 7 Oktober lalu bergabung dengan para demonstran di Tel Aviv pada Rabu (12/6) malam untuk menuntut agar pemerintah Israel menerima kesepakatan untuk membebaskan para sandera tersebut.

Sambil membawa spanduk bertulisan “Nyawa manusia tidak ternilai harganya” dan “Sepakati sekarang” puluhan orang berkumpul di jalan-jalan Tel Aviv setelah Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengatakan para mediator akan terus berupaya mencapai kesepakatan gencatan senjata.

Shahar Mor Zahiro, yang pamannya Abraham Munder masih disandera, mengatakan, “Saya berharap kali ini tidak ada kekecewaan seperti yang terakhir kali atau yang sebelum itu. Kami telah mengalami enam atau tujuh putaran harapan dan keputusasaan, harapan dan keputusasaan, tapi apa yang dapat kami lakukan? Kami tidak ingin kehilangan harapan yang ada.”

Demonstran lainnya, Miriam Schlein, mengatakan bahwa menurutnya, satu-satunya cara mencapai kesepakatan adalah apabila ada tekanan eksternal, terutama dari AS. Setelah tercapai kesepakatan, para sandera harus dibebaskan sesegera mungkin, lanjutnya.

Hamas diyakini masih menyandera sekitar 80 orang dan menahan jasad sekitar 40 lainnya. Lebih dari 100 sandera dibebaskan dalam gencatan senjata satu pekan tahun lalu sebagai imbalan atas pembebasan orang-orang Palestina yang dipenjarakan oleh Israel. [uh/ab]