Demonstrasi di Mesir Makin Besar Meski Pemerintah Upayakan Reformasi

Wapres Mesir Omar Suleiman (kiri) dalam pertemuan dengan para perwakilan demonstran anti-pemerintah (6/2).

Wapres Omar Suleiman mengatakan Presiden Mubarak telah mengeluarkan dekrit pembentukan komite reformasi konstitusi.

Lebih banyak lagi demonstran bergabung dengan ribuan orang yang telah membanjiri lapangan Tahrir di Kairo, pada hari Selasa meskipun ada keputusan Presiden Hosni Mubarak untuk membentuk komite yang mengawasi reformasi demokrasi.

Para aktivis anti Mubarak berada lapangan itu pada hari ke-15 kampanye mereka untuk memaksa pengunduran diri secepatnya Presiden Mubarak. Mubarak mengatakan kepada rakyatnya minggu lalu bahwa ia tidak akan mencalonkan diri untuk periode ke enam dalam pemilu mendatang yang dijadwalkan bulan September.

Protes-protes terus berlanjut dan meningkat meskipun Mubarak menyampaikan pengumuman itu. Demonstrasi besar itu dipandang sebagai ujian bagi kemampuan demonstran untuk terus menekan pemerintah yang mereka anggap hanya membuat konsesi palsu.

Demonstran di Lapangan Tahrir melambaikan bendera dan meneriakkan slogan menentang presiden Mubarak. Sebagian mengatakan mereka bergabung di lapangan Tahrir untuk pertama kalinya. Tampak diantara demonstran Wael Ghonim, karyawan perusahaan situs pencari Amerika, Google yang Senin dibebaskan dari tahanan. Ia disambut dengan sorak sorai dan tepuk tangan gemuruh.

Wakil presiden Omar Suleiman hari Selasa mengatakan Presiden Mubarak telah mengeluarkan dekrit untuk membentuk komite guna merancang reformasi konstitusi dan komite kedua untuk mengawasi pelaksanaannya. Reformasi itu ditujukan untuk memperingan peraturan kelayakan untuk menjadi presiden dan memberlakukan pembatasan masa jabatan tuntutan utama oposisi Mesir.

Suleiman mengatakan Mubarak juga telah membentuk komite ketiga untuk menyelidiki bentrokan berdarah minggu lalu antara pendukungnya dan aktivis anti pemerintah di lapangan Tahrir, Kairo. Tidak ada keterangan mengenai siapa yang duduk dalam komite-komite itu dan bagaimana mereka dipilih.

Menhan AS Robert Gates: penting bagi Mesir untuk menjalankan transisi politik secara bertahap.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Amerika Robert Gates mengatakan “sangat mendesak” bagi pemerintahan Presiden Hosni Mubarak untuk melangkah maju dan memenuhi janji-janji reformasinya.Gates berbicara hari Selasa di Departemen Pertahanan Amerika dalam komentarnya yang pertama atas demonstrasi besar terhadap pemerintah Mesir yang dimulai bulan lalu.

Gates mengatakan penting bagi Mesir untuk menjalankan transisi politik secara bertahap dimana rakyat bisa melihat kemajuan mantap dalam menjalankan reformasi yang dijanjikan oleh pemerintah. Ia juga mengatakan demonstrasi-demonstrasi pro demokrasi di Mesir dan Tunisia seharusnya mendorong pemerintahan-pemerintahan di kawasan itu untuk mulai bergerak ke ‘arah yang positif” guna menyelesaikan beban politik dan ekonomi rakyat mereka.

Presiden Barack Obama telah menyerukan transisi di Mesir yang melibatkan semua pihak dan mengarah pada praktek-praktek demokrasi, pemilu yang bebas dan adil dan pemerintahan atas dasar perwakilan yang tanggap pada penderitaan rakyat.