Denmark tidak lagi menerapkan pembatasan terkait COVID. Tidak ada yang memakai masker, pegawai sudah bekerja di kantor, dan besok akan digelar konser yang 50 ribu tiketnya terjual habis. Negara itu, Jumat (10/9) mencabut kewajiban menunjukkan kartu vaksin bagi pengunjung klub malam, mengakhiri pembatasan terakhirnya terkait pandemi.
Kartu vaksin diberlakukan pada Maret 2021 ketika Denmark perlahan mulai melonggarkan pembatasan. Keharusan menunjukkan kartu itu di semua tempat dihapus pada 1 September kecuali di klub malam. Mulai 10 September, keharusan itu pun dicabut dari klub malam.
Konser di Kopenhagen Sabtu (10/9), yang pertama di Eropa, akan dihadiri 50.000 orang. Pada 4 September, Live Nation menyelenggarakan festival terbuka pertama di Kopenhagen, diberi nama "Back to Live", dihadiri 15.000 orang.
Di negara Skandinavia itu, kampanye vaksinasi berjalan cepat, dengan 73 persen dari 5,8 juta penduduk telah divaksinasi penuh. Di kalangan kelompok usia 65 tahun ke atas, cakupan vaksinasi mencapai 96 persen.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Denmark mendapat manfaat dari kepatuhan publik terhadap pedoman dan strategi penanganan COVID yang diadopsi pemerintah.
Dengan sekitar 500 kasus COVID setiap hari dan tingkat reproduksi 0,7, pihak berwenang Denmark menyatakan telah mengendalikan virus. Namun Menteri Kesehatan Magnus Heunicke bertekad bahwa pemerintah tidak akan ragu untuk segera menerapkan kembali pembatasan jika perlu.
Pihak berwenang bersikeras bahwa kembalinya ke kehidupan normal harus dibarengi dengan langkah-langkah kebersihan yang ketat dan isolasi bagi orang sakit. [ka/ab]