Seorang tentara Amerika Serikat berusaha memberikan informasi kepada ISIS untuk membantu kelompok itu menyerang pasukan AS di wilayah Timur Tengah, kata Departemen Kehakiman pada Rabu (14/6).
Namun sang tentara, yang diketahui bernama Cole Bridges dan berusia 22 tahun, sebenarnya berkomunikasi dengan seorang agen FBI yang menyamar sebagai pendukung organisasi ekstremis tersebut, yang pernah menguasai sebagian besar Irak dan Suriah sebelum kehilangan wilayah yang direbutnya oleh pasukan lokal yang didukung oleh koalisi internasional pimpinan AS.
Bridges, pada Rabu (14/6), “mengaku bersalah karena berusaha memberikan dukungan material kepada organisasi yang ditetapkan sebagai teroris asing dan berusaha membunuh anggota dinas militer AS,” kata Departemen Kehakiman dalam sebuah pernyataan.
Departemen itu mengatakan prajurit satu – yang bergabung dengan Angkatan Darat AS pada 2019 – itu beralih dari orang yang mengonsumsi propaganda jihadis online menjadi orang yang mencoba memberikan informasi untuk membantu ISIS.
Bridges mulai berkomunikasi dengan pegawai FBI pada Oktober 2020 dan “memberikan pelatihan dan bimbingan kepada para anggota ISIS yang sedang merencanakan serangan, termasuk saran tentang target-target potensial di Kota New York.”
Dia kemudian memberi tahu agen FBI yang menyamar sebagai pendukung ISIS tersebut tentang bagaimana para jihadis dapat menyerang pasukan Amerika Serikat di Timur Tengah dengan cara terbaik, membuat diagram manuver bagi mereka untuk “memaksimalkan serangan yang mematikan” dan memberikan saran tentang cara membentengi perkemahan dari serangan pasukan khusus.
Vonis untuk Bridges akan dijatuhkan pada sidang 2 November. Dia mengaku bersalah atas dua dakwaan yang masing-masing diancam hukuman maksimal 20 tahun penjara. [lt/jm]