Departemen Pendidikan AS Bantu Utang Mahasiswa

Siswa menghadiri upacara kelulusan di University of Alabama di Tuscaloosa, AS, 6 Agustus 201. (Foto: AP)

Perebakan pandemi corona memaksa pemerintah AS mengambil tindakan untuk meringankan beban pelajar Amerika, terutama mahasiswa yang meminjam dana dari negara dan negara bagian untuk membiayai kuliah. Departemen Pendidikan AS menerapkan serangkaian kebijakan yang diharapkan bisa meringankan.

Departemen Pendidikan AS membebaskan bunga pinjaman para mahasiswa yang punya pinjaman biaya kuliah pada pemerintah federal selama 60 hari mendatang terkait situasi darurat nasional akibat Covid-19 .

Peminjam juga akan diizinkan untuk menunda pembayaran pinjaman selama setidaknya dua bulan untuk menyesuaikan dengan tantangan keuangan. Keputusan untuk menangguhkan pembayaran utang ini akan mengurangi bunga yang bertambah.

"Ini adalah masa-masa yang membuat cemas, terutama bagi pelajar dan keluarga yang pendidikan, karier, dan kehidupannya terganggu," kata Menteri Pendidikan Betsy DeVos. "Saat ini, semua orang harus fokus untuk tetap aman dan sehat, bukannya mengkhawatirkan pertumbuhan saldo pinjaman mahasiswa mereka."

BACA JUGA: New York Hentikan Penagihan Utang Mahasiswa dan Medis

Pada tanggal 20 Maret 2020 lalu, Presiden Trump di Gedung Putih yang memberi pengarahan tentang ancaman virus corona global mengumumkan keputusan terkait pinjaman mahasiswa ini.

Presiden juga mengatakan pemerintah untuk sementara waktu akan menghapuskan bunga atas semua pinjaman federal para mahasiswa dan memungkinkan peminjam untuk menangguhkan cicilan.

"Kita juga, untuk sementara menghapus semua bunga pinjaman pemerintah federal. Mereka akan sangat senang mendengarnya," kata Trump.

"Dan saya telah menginstruksikan tindakan itu segera diambil. Dan hari ini, Menteri DeVos mengarahkan kepada pemberi pinjaman federal agar mengizinkan peminjam untuk sementara waktu menangguhkan cicilan pinjaman mahasiswa dan pembayaran hutang tanpa penalti untuk setidaknya 60 hari ke depan. Dan jika diperlukan lebih lama, kita akan memperpanjang periode waktu itu," lanjutnya.

Para siswa berpelukan di acara wisuda di Piscataway, N.J, 15 Mei 2016. (Foto: AP)

Departemen Pendidikan menyarankan agar peminjam menghubungi petugas pinjaman mereka secara online atau melalui telepon. Departemen Pendidikan juga mengesahkan “penangguhan pembayaran otomatis untuk peminjam mana pun yang pada 13 Maret 2020 tidak menyicil selama 30 hari. Ini dimaksudkan untuk memberi peminjam jaring pengaman selama situasi darurat nasional.

Bagi peminjam yang terus membayar cicilan, Departemen Pendidikan AS mengatakan, pembayaran mereka akan dianggap sebagai pembayaran pada pokok pinjamannya "setelah memperhitungkan semua bunga pinjaman sebelum pengumuman presiden 13 Maret dibayar," kata DeVos.

Sebagian peminjam biaya kuliah mungkin ingin terus menyicil, seperti mereka, yang menginginkan Pengampunan Pinjaman Layanan Publik (PSLF) atau mereka yang terdaftar dalam rencana pembayaran dengan pembayaran bulanan yang terkelola.

BACA JUGA: Mahasiswa AS Minta Pemerintah Bebaskan Utang

Negara bagian New York telah menangguhkan pembayaran utang mahasiswa dan medis tanpa penalti pada 17 Maret.

Menurut lembaga riset Brookings Institution, dari $1,5 triliun utang mahasiswa, sepertiga dimiliki oleh hanya 6% dari semua peminjam biaya kuliah.

"Pada data ekstrem lainnya, 18% peminjam berutang kurang dari $5.000 dalam hutang pinjaman mahasiswa. Mereka secara kolektif berutang 1% dari utang," kata laporan yang dirilis pada November.

Sekitar seperempat dari mereka yang punya pinjaman biaya kuliah menggunakannya untuk pendidikan pascasarjana. Namun seperempatnya memiliki sekitar separuh dari keseluruhan utang mahasiswa, kata Brookings.

Utang mahasiswa telah menjadi elemen kampanye dalam pemilihan presiden 2020, dengan para kandidat mengusulkan berbagai bantuan yang setara.

Fasad utara University of California, Berkeley. (Foto: Courtesy / Wikipedia Commons)

Departemen Pendidikan AS sekarang juga berjanji untuk memproses klaim pengampunan pinjaman mahasiswa bagi hampir 170 ribu peminjam dalam waktu 18 bulan. Hal tersebut merupakan bagian dari penyelesaian yang diusulkan dan diumumkan Jumat (10/4) dalam gugatan federal yang diajukan di California.

Gugatan itu menuduh bahwa Menteri Pendidikan Betsy DeVos secara ilegal menghentikan program yang dikenal sebagai perlindungan peminjam untuk pembayaran kembali, yang mengampuni peminjam federal karena ditipu oleh perguruan tinggi mereka.

Ketika gugatan diajukan pada Juni 2019, setahun berlalu sejak departemen mengeluarkan keputusan akhir tentang klaim apa pun. Dalam penyelesaian kasus ini, DeVos mengaku tidak bersalah tetapi berjanji untuk mengeluarkan keputusan akhir untuk semua klaim yang tertunda dalam waktu 18 bulan dan membatalkan utang untuk klaim yang disetujui dalam waktu 21 bulan. [my/lt]