Departemen Transportasi AS Selidiki Kecelakaan Swakemudi Tesla

Salah satu mobil swakemudi Tesla yang mengalami kecelakaan di Mountain View, California, 23 Maret 2018 (foto: dok).

Departemen Transportasi AS (DOT) telah membuka penyelidikan terhadap sistem swakemudi mobil buatan Tesla setelah 11 kecelakaan dilaporkan sejak 2018, yang mengakibatkan 17 cedera dan satu kematian.

Dalam sebuah laporan, Badan Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA) mengatakan penyelidik menemukan bahwa dalam setiap kecelakaan, berbagai model Tesla menghadapi situasi responden pertama (mobil regu penolong, termasuk mobil polisi, ambulans, atau pemadam kebakaran) dan "selanjutnya menabrak satu atau lebih kendaraan yang terlibat dengan situasi itu."

Laporan itu mengatakan sebagian besar insiden terjadi setelah gelap, dan setiap lokasi kecelakaan melibatkan tindakan pengendalian seperti lampu kendaraan responden pertama, cahaya, papan arah yang menyala, dan kerucut pembatas jalan. Dalam setiap kasus yang dialami Tesla, dipastikan terkait swakemudi atau pengatur kecepatan otomatis (cruise control) ketika akan mengalami kecelakaan.

BACA JUGA: Mobil Swakemudi Tesla Kecelakaan, 2 Penumpang Tewas

Laporan tersebut menjelaskan bahwa sistem swakemudi Tesla – Advanced Driver Assistance System (ADAS) – memungkinkan kendaraan mempertahankan kecepatan dan pemusatan lajur. Dengan aktifnya ADAS, pengemudi masih bertanggung jawab untuk mengidentifikasi hambatan di jalan raya atau "mengelak dari kendaraan di sekitarnya."

Laporan itu mengatakan Kantor Investigasi Kecacatan (ODI) NHTSA telah membuka penyelidikan sistem swakemudi Tesla untuk model Y, X, S dan 3 dari tahun 2014 hingga 2021. Penyelidikan ini akan melibatkan sekitar 765.000 kendaraan.

Kantor itu mengatakan akan memeriksa bagaimana swakemudi memastikan pengemudi Tesla memperhatikan jalan. Manual perusahaan menginstruksikan pengemudi untuk tetap memegang kemudi, tetapi swakemudi terus beroperasi meskipun pengemudi hanya sesekali mengetuk kemudi. [my/lt]