Departemen Luar Negeri AS diminta untuk menjelaskan hari Kamis komentar yang dibuat oleh Menlu AS, Rex Tillerson, yang mengatakan, AS siap untuk membahas zona larangan terbang di Suriah dengan Rusia.
Tillerson mengatakan dalam sebuah pernyataan hari Rabu, "Amerika siap meninjau kemungkinan menjajagi mekanismenya bersama Rusia untuk memastikan stabilitas, termasuk zona larangan terbang, pengamat gencatan senjata di darat, dan pengiriman bantuan kemanusiaan yang terkoordinasi."
Dia mengatakan jika kedua negara dapat bekerja untuk "membangun stabilitas di lapangan, itu akan meletakkan dasar bagi kemajuan penyelesaian masa depan politik Suriah."
Ketika ditanya oleh wartawan hari Kamis, juru bicara Departemen Luar Negeri, Heather Nauert mengatakan, pernyataan Menlu AS itu "menggambarkan bagaimana interaksi kami dengan Rusia di Suriah saat ini."
AS "mempertimbangkan banyak hal," kata Nauert. "Kebijakan itu tidak berubah, beberapa kata dan beberapa ungkapan mungkin telah berubah pada saat ini, tetapi secara keseluruhan itu hanyalah satu dari serangkaian pilihan yang sekarang dipertimbangkan Amerika."
Komentar Tillerson tampaknya mengejutkan Moskow, namun Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov meminta penjelasan atas komentar utusan A.S. Dia mengatakan bahwa pernyataan tersebut menunjukkan "sebuah harapan kerjasama" antara kedua negara di Suriah dan merupakan "langkah ke arah yang benar." [ps/al]