Amerika memberi potret suram kebebasan beragama, dengan pelanggaran di negara-negara yang mencakup Korea Utara, Iran, Rusia, Myanmar dan China, sementara memuji Uzbekistan atas kemajuannya dalam menghormati hak-hak asasi rakyat.
Menteri Luar Negeri Amerika Mike Pompeo hari Jumat (21/6) merilis Laporan Departemen Luar Negeri tentang Kebebasan Beragama Internasional tahun 2018.
Diplomat tertinggi Amerika itu mengumumkan, untuk pertama kali dalam 13 tahun, Uzbekistan tidak lagi ditetapkan Amerika sebagai "Negara dengan Keprihatinan Khusus".
BACA JUGA: USCIRF Sebut China sebagai Salah Satu Pelanggar Terburuk Kebebasan BeragamaMenlu Pompeo menetapkan "Negara dengan Keprihatinan Khusus" jika ada pelanggaran berat terhadap kebebasan beragama berdasar Undang-Undang Kebebasan Beragama Internasional tahun 1998. Amerika akan menindak negara-negara dengan keprihatinan khusus itu.
Departemen Luar Negeri menambahkan bagian khusus tentang apa yang dikatakan pejabat Amerika "cakupan pelanggaran kebebasan beragama yang mengejutkan di Xinjiang" dalam laporan tahun ini tentang China.
Duta Besar Keliling Amerika untuk Kebebasan Beragama Internasional Sam Brownback mengatakan ia "sepenuhnya mendukung" pemberian sanksi kepada perusahaan-perusahaan video pemantau China yang menggunakan kamera keamanan dan sistem pengenalan wajah terhadap orang-orang Uighur - etnis minoritas Muslim di Xinjiang.(ka)