Deplu AS Tidak Akan Pecat Para Pejabat Terkait Serangan Benghazi

Suasana di Konsulat AS, Benghazi, Libya, pasca serangan yang menewaskan empat warga Amerika, termasuk Duta Besar Chris Stevens, 15 September 2012 (Foto: dok).

Empat pejabat Departemen Luar Negeri Amerika yang dikenai cuti administratif setelah serangan maut tahun lalu terhadap misi Amerika di Benghazi, Libya, akan diizinkan kembali bekerja.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Marie Harf, hari Selasa (20/8) mengatakansuatu evaluasi internal menyimpulkan “tidak ada pelanggaran tugas” yang dilakukan empat pejabat Departemen Luar Negeri yang dikenai cuti administratif setelah serangan maut tahun lalu terhadap misi Amerika di Benghazi, Libya.

Para pejabat tersebut akan diizinkan kembali bekerja dan diberi tugas-tugas baru. Di antara mereka adalah Eric Boswell, yang menjabat sebagai asisten menteri bidang keamanan diplomatik.

Serangan terhadap pos diplomatik Amerika di Benghazi pada 11 September tahun lalu menewaskan empat warga Amerika, termasuk Duta Besar Christopher Stevens.

Suatu evaluasi oleh badan independen menjelaskan tentang ketiadaan keamanan di Libya setelah pasukan pemberontak menggulingkan rezim penguasa lama Moammar Gaddafi. Badan tersebut menetapkan Biro Keamanan Diplomatik dan Biro Urusan Timur Dekat Departemen Luar Negeri kurang bekerjasama dan kacau dalam hal perlindungan di pos diplomatik.

Anggota Kongres dari partai Republik Darrell Issa mengritik pengumuman hari Selasa itu. Issa memimpin penyelidikan Kongres mengenai respons pemerintah terhadap serangan tersebut. Ia mengatakan akan memperluas penyelidikannya hingga mencakup ke keputusan departemen untuk tidak mengambil tindakan disipliner terhadap keempat pejabat itu.