Wakil Presiden AS Kamala Harris menyampaikan pidato di hadapan sebuah perkumpulan mahasiswi kulit hitam di Indianapolis pada Rabu (24/7), menandai salah satu penampilan publik pertamanya sejak Presiden Joe Biden mundur dari pemilihan presiden 2024 dan mendukungnya untuk meraih nominasi capres Partai Demokrat pada Minggu (21/7) lalu.
Berbicara pada pertemuan dua tahunan perkumpulan mahasiswi Zeta Phi Beta (ZPB), Harris menyampaikan pidato yang sangat mirip dengan pernyataan yang dibuat selama kampanye, meskipun acara tersebut adalah bagian dari tugas resminya sebagai wakil presiden.
Didirikan pada tahun 1920 di almamater Harris, Howard University, ZPB adalah salah satu perkumpulan mahasiswa kulit hitam terbesar dalam sejarah di AS — organisasi sosial dengan keanggotaan khusus perempuan di perguruan tinggi dan universitas yang bertujuan antara lain untuk membina komunitas, prestasi akademik, dan pengembangan karier.
Dalam sambutannya selama kunjungan tersebut, yang diumumkan sebagai kunjungan resmi Gedung Putih sebelum Biden mengundurkan diri, Harris memuji presiden tersebut, dengan mengatakan bahwa “kita sangat, sangat berterima kasih atas pengabdiannya kepada bangsa kita.”
“Dia peduli dengan masa depan, dia memikirkan masa depan,” kata Harris. “Dia memiliki tekad yang luar biasa dan belas kasih yang mendalam terhadap rakyat negara kita.”
BACA JUGA: Pakar Imigrasi: Harris Bukanlah Pengawas PerbatasanAwal bulan ini di Dallas, Texas, Harris berbicara dengan lebih dari 20.000 anggota dan alumni perkumpulan mahasiswinya di Howard University, Alpha Kappa Alpha Sorority Inc., pada konvensi nasionalnya.
Tokoh-tokoh perkumpulan mahasiswi memainkan peran kunci dalam kelompok Win With Black Women, yang mengadakan pembicaraan via Zoom dengan 44.000 peserta hanya beberapa jam setelah Biden mendukung Harris. Kelompok tersebut mengatakan telah mengumpulkan lebih dari $1,5 juta untuk kampanyenya hanya dalam beberapa jam.
Upaya serupa yang dilakukan Win With Black Men berhasil mengumpulkan lebih dari $1 juta, menambah $100 juta yang dikumpulkan oleh kampanye Harris dalam waktu kurang dari 48 jam. Jumlah ini belum termasuk dana yang dikumpulkan oleh komite aksi politik yang terpisah dari kampanye. Yang terbesar, Future Forward PAC, melaporkan komitmen sebesar $150 juta dalam 24 jam pertama.
Perkumpulan mahasiswa adalah penggerak kampanye
Secara historis ada sembilan perkumpulan mahasiswa kulit hitam dikenal sebagai "Divine Nine," beberapa di antaranya khusus kaum hawa.
Perkumpulan mahasiswi dan perkumpulan mahasiswa adalah salah satu jaringan terpenting dalam komunitas Afrika-Amerika, kata Steve Phillips, pendiri organisasi media politik Democracy in Color, dan penulis beberapa buku tentang perubahan demografis di daerah pemilihan Amerika.
“Para anggotanya bersemangat, energik, dan terlibat sepanjang hidup mereka,” katanya kepada VOA, sehingga kelompok-kelompok yang sudah ada dan sangat terlibat ini dapat dengan cepat muncul sebagai sumber kampanye yang hebat.
BACA JUGA: Trump, Harris Saling Mencemooh dalam Kampanye Pilpres AS Terbaru“Kami melihat hal ini terjadi pada Obama pada tahun 2007 dan 2008, dan saya memperkirakan hal ini akan menjadi penggalangan dana dan kerja sukarela yang lebih besar lagi bersama Harris,” katanya.
Perkumpulan mahasiswi adalah jalan menuju sumber daya utama lainnya — selebriti perempuan kulit hitam.
Kelompok-kelompok ini secara aktif merekrut tokoh-tokoh dan selebritas terkemuka sebagai anggota kehormatan, kata Samantha N. Sheppard, guru besar dan ketua Departemen Seni Pertunjukan dan Media di Cornell University.
Ketika nama-nama besar Hollywood termasuk Kerry Washington, Viola Davis, Jennifer Lewis dan lainnya menjanjikan dukungan untuk Harris, “gelombang aktivisme selebriti perempuan kulit hitam” telah dimulai, katanya kepada VOA.
Pencalonan Harris untuk jabatan tertinggi di Amerika telah memberikan semangat kepada para pemilih keturunan Afrika-Amerika, sebuah konstituen utama Partai Demokrat yang antusiasmenya memudar ketika Biden menjadi kandidat utama. Namun, di tengah maraknya serangan rasis dan seksis terhadap Harris secara online, mereka juga menguatkan diri.
“Sangat penting bagi perempuan kulit hitam yang mempunyai platform untuk bekerja sama mengatasi misogini yang akan dihadapi Harris,” kata Sheppard, menggunakan istilah yang menggabungkan rasisme dan seksisme untuk menggambarkan penindasan terhadap perempuan kulit hitam.
Serangan telah dilancarkan terhadap Harris karena melakukan perjalanan ke Indianapolis dan menolak untuk memimpin pidato Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di depan Kongres, yang juga terjadi pada Rabu.
Dari Indianapolis, Harris menuju ke Houston, Texas, untuk berbicara di depan Federasi Guru Amerika pada hari Jumat. Setelah mendarat di Houston, Harris dijadwalkan bertemu dengan para pejabat tanggap darurat setempat untuk memberikan pengarahan mengenai upaya pemulihan Badai Beryl, di mana ia akan menegaskan kembali komitmen pemerintah untuk memberikan sumber daya kepada masyarakat yang terdampak. [ab/ps]
Dylan Ebs berkontribusi dalam laporan ini.