Jaringan listrik Jepang berada dalam kondisi mencemaskan pada Kamis (30/6), di saat gelombang panas yang mulai menghantam wilayah Tokyo. Ditutupnya sejumlah pembangkit listrik secara tak terduga di negara tersebut meningkatkan kekhawatiran bahwa puluhan juta orang dapat kehilangan listrik dalam menjalani hari-hari yang terik itu.
Suhu sekitar 40 Celcius diperkirakan terjadi di sebagian besar Tokyo yang merupakan rumah bagi 37 juta penduduk. Ibu Kota Jepang itu sedang mengalami gelombang panas hari keenam yang dimulai setelah musim hujan tersingkat di kota tersebut dalam beberapa dekade terakhir.
Suhu maksimum diperkirakan tidak turun ke level 30 Celcius sebelum Selasa mendatang.
BACA JUGA: Warga Tokyo Didesak untuk Hemat Listrik di Tengah Gelombang Panas
Sejumlah produsen listrik menghentikan pembangkit berkapasitas 600 megawatt (MW) di Jepang utara yang mengirim pasokan ke Tokyo. Sehingga kapasitas daya cadangan kota tersebut berkurang sekitar 3 persen, tingkat di mana pemadaman listrik dapat terjadi.
Operator Joban Kyodo Thermal Power Company mengatakan sedang mengalami masalah teknis yang tidak dapat dijelaskan terkait penghentian pembangkitnya, tetapi mengatakan bahwa bagian dari pembangkit listrik telah dimulai kembali pada pukul 13.00, menurut laporan media.
BACA JUGA: Kemungkinan Hadapi Gangguan Listrik, Jepang Imbau Warga Hemat Energi
Suhu bulan ini telah menjadi yang tertinggi sejak pencatatan dimulai pada tahun 1875.
Kementerian Perindustrian mengeluarkan peringatan akan kekurangan listrik untuk hari keempat di daerah sekitar Tokyo, mendesak rumah tangga dan bisnis untuk menghemat listrik dengan menghemat penggunaan AC , di mana hal tersebut dapat membahayakan kesehatan, dengan jumlah rawat inap akibat sengatan panas semakin meningkat.
Suhu di pusat kota Tokyo mencapai 36,4 Celcius pada pukul 13.00, sementara kota Hatoyama, di utara Ibu Kota, mencapai suhu 39,7 Celsius. [ah/rs]