Di Tengah Kontroversi, Penjabat Badan Perlindungan Perbatasan AS Mundur

Penjabat Badan Pengawal Perbatasan dan Bea Cukai AS (CBP) John Sanders (Kiri) bersama Ketua Komite Kehakiman Senat Lindsey Graham di Capitol Hill, Washington, 15 Mei 2019.

Di tengah kontroversi perlakuan Badan Pengawal Perbatasan dan Bea Cukai (CBP) terhadap anak-anak migran yang ditahan badan itu, penjabat CBP John Sanders mengundurkan diri.

Dalam pesan kepada seluruh staf CBP, John Sanders mengatakan ia akan mundur pada 5 Juli mendatang. Pengunduran diri itu disampaikan setelah beberapa pengacara mengatakan 250 anak yang telah ditahan selama berminggu-minggu di sebuah stasiun patroli perbatasan yang penuh sesak di negara bagian Texas, yang berbatasan dengan Meksiko, berada dalam kondisi yang tidak sehat.

CBP membenarkan berita pengunduran diri itu pada VOA.

Setelah minggu lalu para pengacara itu lalu mengatakan bahwa anak-anak, yang sebagian besar memasuki Amerika dari Meksiko, tidak diberi makan dan minum yang memadai, layanan medis dan pengawasan; anak-anak itu dipindahkan ke tempat penampungan anak-anak.

Sejak akhir tahun lalu enam anak telah meninggal dalam tahanan CBP.

John Sanders minggu lalu mengatakan kepada Associated Press bahwa stasiun-stasiun Patroli Perbatasan menampung 15.000 orang, jauh melampaui kapasitas maksimum 14.000 orang. Dalam wawancara itu ia juga mengatakan bahwa kematian anak-anak itu “sangat berdampak padanya.”

John Sanders diangkat sebagai penjabat CBP April lalu, ketika Presiden Donald Trump merombak CBP dan badan-badan imigrasi lainnya.

Trump telah menjadikan pengendalian imigrasi sebagai prioritas utama, tetapi belum berhasil meloloskan undang-undang yang dapat membantunya mencapai target imigrasinya.

John Sanders sebelumnya menjabat sebagai kepala operasi CBP dan kepala urusan teknologi di Administrasi Keamanan Transportasi TSA. [em/al]