Puluhan diaspora Indonesia dan warga Amerika di New York menggelar acara liwetan sambil menggalang dana bagi korban gempa di tanah air. Mulai dari ayam goreng, pecel, mie, lalapan, sampai tempe mendoan disajikan di lembaran daun pisang yang tertata rapih di atas beberapa meja. Inilah liwetan sambil beramal ala New Yorker di St. James' Parish Hall, Elmhurst, yang diselenggarakan pada awal November lalu (3/11).
Acara yang diberi judul "Fundraising Liwetan New York Care 4 Palu" ini dihadiri oleh sekitar 50 warga Indonesia dan komunitas Amerika. Menu makanan dimasak bersama-sama oleh para juru masak yang tinggal di sekitar Elmherst. Setiap pengunjung wajib membeli tiket donasi minimal $20, yang dikumpulkan untuk disumbangkan kepada para korban bencana gempa bumi di Palu dan sekitarnya.
Penyelenggara, Fefe Anggono, mengatakan kepada VOA kegiatan ini adalah bentuk kepedulian dari warga New York kepada warga Palu.
"Ide acara ini karena saya sebagai bangsa Indonesia merasa prihatin juga atas bencana yang menimpa saudara-saudara dan teman-teman kita di Palu dan Lombok. Jadi apapun yang kita lakukan ini akan sepenuhnya kita sumbangkan kepada teman-teman yang ada di Palu."
BACA JUGA: Islamic Center di Florida, AS Galang Dana untuk Korban Bencana di IndonesiaMakan bersama dengan cara liwetan mungkin sudah biasa di Indonesia, namun kegiatan ini tidak umum di AS.
"Idenya liwetan karena sampai saat ini belum terlalu banyak di New York City. Kita pernah ada lihat di Philadelphia atau kota-kota lain, tapi di New York City ini belum pernah. Jadi, kenapa engga kita coba melakukan something yang different yang orang non Indonesia bisa merasakan bagaimana makan dengan tangan," ujar Fefe.
Diringi orkestrasi musik dari anak-anak Indonesia, para tamu tampak menikmati hidangan liwetan yang jarang disajikan di Amerika.
Seorang warga New York, Elias Keys, mengaku sangat terkesan.
"Wow. Makanannya lezat sekali. Saya pulang membawa banyak mie, dan telur. Enak sekali," katanya dalam bahasa Inggris.
Seorang warga New York lain yang minta dipanggil dengan nama Jay, juga menyampaikan pujian.
"Saya suka sekali sambalnya, saya makan dengan ikan, tidak tahu namanya ikannya tapi ikan goreng, sangat lezat dimakan pakai nasi dan sambal. Semua juga suka ayam gorengnya," tukasnya.
Kuliner memang bisa mengundang orang-orang untuk berkumpul. Bagi Annisa Haningsih, seorang relawan, acara itu sekaligus bisa memperkenalkan budaya Indonesia.
"Gimana ya kita bangga dengan kebudayaan yang kita punya terus juga acaranya cocok untuk donasi kekeluargaan dengan Palu, donasi untuk kejadian bencana alam yang terjadi di Palu. Jadi ada rasa kekeluargaannya disitu dengan liwetan. Tadi juga waktu kita makan, sebelah saya orang dari Philipina dan negara lain jadi bagus dengan promosi. Karena lagi-lagi ini sesuatu yang beda, makan dengan beralaskan daun pisang, dan beberapa dari kita juga makan dengan tangan, dan menunya juga beda banget sama menu AS atau negara barat, jadi bagus buat promosi budaya Indonesia."
Acara liwetan untuk amal ini berhasil mengumpulkan dana sebesar $1.055 atau lebih dari 15 juta rupiah yang akan langsung disalurkan ke Palu. [nr/vm]
Your browser doesn’t support HTML5