Kepala dinas intelejen Korea Selatan mengatakan Korea Utara sangat mungkin menyerang lagi Korea Selatan, menyusul penembakan artileri ke sebuah pulau Korea Selatan yang menelan korban jiwa.
Kantor berita Yonhap mengatakan, Direktur Dinas Intelijen Nasional Korea Selatan Won Sei-hoon mengeluarkan prakiraan serangan lain Korea Utara itu hari Rabu dalam sebuah pertemuan komisi parlemen.
Yonhap mengutip anggota parlemen dari partai yang berkuasa, Rhee Beum-kwan, yang mengatakan Won mengatakan kepada komisi itu bahwa Korea Utara menyerang Pulau Yeonpyeong 23 November lalu untuk mengalihkan perhatian dari masalah-masalah di dalam negerinya.
Rhee mengutip Won yang mengatakan bahwa kepemimpinan Korea Utara saat ini menghadapi ketidakpuasan masyarakat yang kian berkembang atas situsai ekonomi yang buruk di negara itu dan adanya rencana pemimpin Kim Jong Il untuk mengalihkan kekuasaan ke putra paling mudanya, Kim Jong Un.
Tiongkok menyerukan kepada semua pihak untuk menghindari ketegangan yang bisa menyulut perang. Di Beijing, kantor berita pemerintah Xinhua mengutip Menteri Luar Negeri Yang Jiechi yang mengatakan agar semua pihak bersikap tenang dan menahan diri. Ia adalah pejabat paling tinggi Tiongkok yang memberikan komentar secara terbuka mengenai krisis itu.
Seorang perwira Amerika mengatakan latihan angkatan laut gabungan Amerika - Korea Selatan di Laut Kuning yang berakhir hari Rabu mengirim sinyal kepada para pemimpin Korea Utara sebagai penangkal terhadap serangan lebih jauh. Para pejabat Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan hari Rabu mereka sedang membicarakan satu lagi latihan besar dengan Amerika Serikat sedini bulan ini.