Penjabat Direktur Dinas Rahasia AS Ronald Rowe mengatakan, ia menganggap tidak diamankannya atap gudang yang dipakai pelaku melancarkan percobaan pembunuhan terhadap mantan Presiden AS Donald Trump sebagai hal yang tidak dapat ditoleransi.
Rowe pada hari Selasa (30/7) menyalahkan penegak hukum setempat karena tidak memberitahukan informasi mendesak sebelum terjadinya penembakan dan tidak mengamankan lokasi dengan baik.
Rowe juga mengatakan di hadapan Senat AS bahwa belum lama ini ia mengunjungi lokasi penembakan dan menyampaikan bahwa apa yang ia lihat di sana membuatnya “malu”.
Rowe meyakinkan anggota Kongres bahwa “sejumlah orang akan dimintai pertanggungjawaban.”
Mantan presiden Trump terkena peluru atau pecahan peluru di telinga kanannya dalam upaya pembunuhan terhadapnya pada 13 Juli lalu sebelum penembak jitu Dinas Rahasia AS menembak mati pelaku.
BACA JUGA: FBI: Tersangka Penembak Trump Terpantau Lebih dari Satu Jam Sebelum KejadianDalam sidang dengar pendapat gabungan Komite Keamanan Dalam Negeri dan Hubungan Pemerintahan Senat AS, Rowe ditanya oleh Senator Laphonza Butler, politisi Partai Demokrat asal California, mengenai apa yang dikomunikasikan kepada agen Dinas Rahasia yang mengamankan Trump dan mengapa ia tidak dicegah naik ke atas panggung sambil menunggu aparat berwajib menyelidiki orang yang mencurigakan itu.
Rowe mengatakan bahwa satu-satunya yang diketahui Dinas Rahasia AS saat itu adalah ada “seseorang yang mencurigakan” dan pelaku bukanlah satu-satunya orang yang menarik perhatian aparat penegak hukum pada hari itu, serta bahwa ada beberapa orang yang membutuhkan pertolongan medis.
“Informasi itu tidak pernah sampai pada level ‘Kita tidak boleh membiarkannya ke atas panggung,’” kata Rose.
“Seandainya saja kami tahu bahwa ada seseorang yang berbahaya di sana, kami tidak akan pernah membiarkan orang yang kami lindungi naik ke atas panggung.”
BACA JUGA: Bagaimana Mungkin Pelaku Percobaan Pembunuhan Trump Bisa Naik ke Atap Tanpa Terlihat Aparat?Pejabat Biro Investigasi Federal (FBI) dan Dinas Rahasia AS menghadapi kritikan dari para anggota Senat, baik dari Partai Republik maupun Demokrat, pada Selasa. Banyak di antaranya fokus mengulik alasan kedua lembaga tidak lebih terbuka kepada publik mengenai rincian penyelidikan untuk membantah berbagai anggapan keliru dan teori konspirasi.
“Semua yang Anda lakukan adalah merusak reputasi Anda sendiri. Merusak integritas pemerintah federal,” kata Senator Rick Scott kepada para saksi.
“Inilah yang diminta masyarakat. Mereka menginginkan lebih banyak informasi. Mereka ingin tahu apa yang terjadi, siapa yang akan bertanggung jawab, dan bagaimana kita akan memastikan hal ini tidak terulang?” [rd/jm]