AS tidak meremehkan kelompok ISIS, kata Direktur CIA John Brennan pada hari Senin (16/11).
Brennan justru memuji kesuksesan upaya-upaya koalisi yang dipimpin oleh AS dalam membendung kelompok tersebut di Irak dan Suriah sehingga mereka 'berusaha ke luar negeri' untuk melakukan serangan.
Ia mengatakan hal tersebut ketika berbicara di Center for Strategic and International Studies (CSIS), sebuah badan think tank Washington.
Walaupun tidak terelakkan militan ISIS akan mencoba melakukan serangan-serangan serupa, "bagi saya belum tentu mereka berhasil," kata Brennan.
TONTON: Video Direktur CIA John Brennan
Your browser doesn’t support HTML5
“Banyak mitra kami di Eropa yang menghadapi banyak masalah terkait jumlah individu yang pergi ke Suriah dan Irak dan kembali lagi ke negara mereka masing-masing, sulit untuk memantau dan mengawasi mereka,” ujarnya.
Sementara pemerintah Perancis sedang menyelidiki bagaimana serangan itu terjadi, Brennan mengatakan, "Saya bisa pastikan serangan ini terjadi dan kita telah memperingatkan hal ini. Kita tahu bahwa ISIS telah merencanakan serangan di Eropa."
Tekanan pada badan intelijen
Sejumlah besar orang yang pergi menyulitkan badan intelijen Eropa untuk memonitor mereka semua, kata Brennan.
Ia menyarankan mengkaji ulang pembatasan pada badan-badan intelijen dalam beberapa tahun terakhir, dan menambahkan, "Karena banyak peraturan pemerintah yang membatasi upaya mengungkap para teroris ini, serta beberapa kebijakan dan langkah-langkah hukum, menyulitkan kami (badan intelijen) untuk mencari teroris."
Direktur CIA mengatakan serangan di Paris yang dilakukan oleh kelompok bersenjata direncanakan dan dilaksanakan dengan baik.
"(Perencanaan) ini tidak dilakukan dalam beberapa hari saja. Serangan ini dirancang dan dilaksanakan dengan sangat baik dalam beberapa bulan mulai dari cara operasi mereka, senjata, peledak dan sabuk bunuh diri," ujarnya, seperti yang dilaporkan oleh AFP.
"Saya pikir ini bukan satu-satunya operasi yang tengah direncanakan oleh ISIS," ujarnya. [dw]
Beberapa materi dalam laporan ini berasal dari AP dan AFP.