VOA - Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih, Kolonel Kav Herman Taryaman, menyatakan jumlah anggota TNI yang gugur dalam misi penyelamatan pilot Susi Air bertambah menjadi empat orang. Empat jenazah prajurit TNI yang ditembak oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) itu ditemukan pada Rabu (19/4).
Sebelumnya, TNI mengonfirmasi hanya Pratu Miftahul Arifin yang gugur karena ditembak kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Mugi-Mam Nduga, Papua Pegunungan, Sabtu (15/4).
“Tim gabungan TNI-Polri berhasil menemukan empat prajurit TNI termasuk di dalamnya Pratu Miftahul Arifin yang dalam proses pencarian dengan kondisi meninggal dunia,” kata Herman melalui keterangan resminya.
Herman mengatakan prajurit TNI yang gugur tersebut adalah Pratu Ibrahim, Pratu Kurniawan, Prada Sukra, dan Pratu Miftahul Arifin. Saat ini empat jenazah anggota TNI dari Satgas Yonif R 321/GT itu telah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Timika di Kabupaten Mimika, Papua Tengah.
“Kami mohon doanya,” ucap Herman.
Sebelumnya, Panglima TNI Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan sebanyak 36 prajurit TNI diturunkan dalam operasi penyelamatan pilot Susi Air Philip Mehrtens di wilayah Nduga.
Namun pasukan TNI itu diserang oleh KKB dalam perjalanan pencarian pilot Susi Air tersebut. Akibat serangan itu satu anggota TNI gugur dan empat prajurit lainnya masih hilang kontak.
“Dari 36 prajurit kami yang melaksanakan patroli guna mencari keberadaan pilot Susi Air. Di jalan kami dihadang oleh kelompok separatis teroris dan terjadi baku tembak,” ujarnya di Timika, Selasa (18/4).
Sementara itu juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sebby Sambom, mengatakan penyerangan itu dilakukan pihaknya di bawah komando Perek Jelas Kogeya.
“Dia pimpinan komandan batalion Mugi TPNPB Kodam III Ndugama Derakma, Papua,” ucapnya kepada VOA.[aa/em]