Dewan Keamanan PBB secara resmi telah mendukung mantan perdana menteri Portugal Antonio Guterres sebagai Sekretaris Jenderal PBB yang baru menggantikan Ban Ki-moon.
Setelah putaran pemungutan suara yang menentukan hari Rabu (5/10) di Dewan Keamanan, politisi veteran dan diplomat itu berhasil terpilih dengan 13 suara mendukung, dua suara abstain,dan tidak ada yang menentang.
Dalam pemungutan suara formal Kamis (6/10), Dewan Keamanan menyetujui Guterres secara aklamasi, mengadopsi resolusi yang merekomendasikan dia kepada Majelis Umum, yang akan menyetujui pencalonannya pekan depan.
Guterres tidak hadir di New York untuk pemungutan suara, tetapi ia berbicara sebentar di Lisabon, mengatakan ia dengan rendah hati dan berterima kasih bahwa telah dipilih.
"Bersyukur dan berterima kasih, tetapi juga dengan rendah hati saat menghadapi masalah dramatis di dunia. Kerendahan hati diperlukan untuk melayani," katanya.
"Terutama untuk melayani orang-orang yang paling rentan, korban konflik, aksi teroris , dan pelanggaran hak-hak. Juga para korban kemiskinan dan ketidak- adilan di dunia," tambah Guterres.
Dia mencatat, persetujuan cepat untuk pencalonannya dalam Dewan Keamanan yang belakangan ini sering tampak tidak bersatu.
"Saya berharap ini merupakan saat simbolis, saat di mana Dewan Keamanan meningkatkan kemampuannya untuk bertindak dalam persatuan dan menciptakan kondisi untuk memutuskan dengan cepat berbagai masalah dramatis pada zaman kita," kata Antonio Guterres. [sp/ii]