Dokter Pantau Konsumsi Obat Malaria Trump 

Presiden Donald Trump saat menjelaskan kepada wartawan bahwa dia mengkonsumsi hidroksiklorokuin dan zinc, di Gedung Putih, 18 Mei 2020.

Tim dokter kepresidenan melaporkan, Rabu (3/6), tim medis Gedung Putih terus mengawasi ritme jantung Presiden Donald Trump termasuk setidaknya satu hasil elektrokardiogram (EKG), untuk memantau kemungkinan efek samping obat malaria yang diminum Trump selama dua minggu untuk mencegah virus corona.

"Presiden menyelesaikan regimen pengobatan itu dengan aman dan tanpa efek samping," tulis Dr. Sean Conley dalam laporan terbaru tentang fisik Trump dan obat hidroksiklorokuin (HCQ).

Secara keseluruhan, kata Conley, terjadi sedikit perubahan dalam ukuran kesehatan dasar Trump dibandingkan 16 bulan lalu. Pada sisi negatif, berat badan Trump naik satu pon. Namun sisi positif, kadar kolesterolnya terus turun. "Data menunjukkan Presiden tetap sehat," Conley menyimpulkan.

Trump meminum hidroksiklorokuin selama dua minggu setelah dua staf Gedung Putih dinyatakan positif Covid-19.

Conley mengatakan itu dilakukan dengan berkonsultasi dengan "tim medis dan memantau ketat EKG." Ritme jantung abnormal adalah salah satu efek samping berbahaya yang diketahui dari hasil penelitian tentang obat tersebut.

Penelitian besar pertama dan berkualitas tinggi menunjukkan obat itu terbukti tidak ampuh mencegah Covid-19 dalam uji klinis pada orang yang memiliki kontak dekat dengan pasien Covid-19.

Hasil yang diterbitkan Rabu (3/6) oleh New England Journal of Medicine menunjukkan,hidroksiklorokuin tidak lebih baik dari pil plasebo dalam mencegah penyakit akibat virus corona. Namun obat itu tampaknya tidak menyebabkan efek samping yang serius, sekitar 40 percent umumnya masalah perut ringan.[ka/pp]