Kelompok Bantuan Dokter Tanpa Tapal Batas, Rabu (26/2), melaporkan serangan militan dan penjarahan di sebuah rumah sakit di Malakal, Sudan Selatan.
Sejumlah militan di Sudan Selatan telah menyerang dan menjarah rumahsakit-rumahsakit dalam insiden sangat memprihatinkan terhadap fasilitas medis, staf dan pasien sejak konflik pecah Desember lalu.
Dalam pernyataannya Rabu (26/2), Kelompok Bantuan Dokter Tanpa Tapal Batas mengatakan tim-timnya mendapati sedikitnya 14 korban tewas di sebuah rumah sakit di Malakal, Sabtu (22/2) lalu. Beberapa korban tewas tersebut merupakan pasien yang ditembak saat berbaring di tempat tidur mereka.
Malakal adalah ibukota negara bagian Upper Nile dan telah menjadi lokasi sejumlah pertempuran sengit antara pasukan pemerintah dan pemberontak. Kedua pihak bentrok di sana pekan lalu, meskipun menandatangani kesepakatan di Ethiopia, bulan lalu, untuk menghentikan sikap bermusuhan.
Pejabat urusan kemanusiaan PBB Toby Lanzer menyebut situasi di Upper Nile sangat tidak stabil ketika melakukan kunjungan ke sana, Rabu (26/2). Dokter Tanpa Tapal Batas mengatakan rumahsakit di Malakal telah dijarah dan banyak ruangannya dibakar.
Di negara bagian di dekatnya, Unity, kelompok itu mengatakan staf mereka menyaksikan pemandangan mengerikan di rumah sakit Leer, dimana bangunan dan peralatan dibakar sementara obat-obatan, tempat-tempat tidur dan suplai-suplai lain dijarah.
Dalam pernyataannya Rabu (26/2), Kelompok Bantuan Dokter Tanpa Tapal Batas mengatakan tim-timnya mendapati sedikitnya 14 korban tewas di sebuah rumah sakit di Malakal, Sabtu (22/2) lalu. Beberapa korban tewas tersebut merupakan pasien yang ditembak saat berbaring di tempat tidur mereka.
Malakal adalah ibukota negara bagian Upper Nile dan telah menjadi lokasi sejumlah pertempuran sengit antara pasukan pemerintah dan pemberontak. Kedua pihak bentrok di sana pekan lalu, meskipun menandatangani kesepakatan di Ethiopia, bulan lalu, untuk menghentikan sikap bermusuhan.
Pejabat urusan kemanusiaan PBB Toby Lanzer menyebut situasi di Upper Nile sangat tidak stabil ketika melakukan kunjungan ke sana, Rabu (26/2). Dokter Tanpa Tapal Batas mengatakan rumahsakit di Malakal telah dijarah dan banyak ruangannya dibakar.
Di negara bagian di dekatnya, Unity, kelompok itu mengatakan staf mereka menyaksikan pemandangan mengerikan di rumah sakit Leer, dimana bangunan dan peralatan dibakar sementara obat-obatan, tempat-tempat tidur dan suplai-suplai lain dijarah.