Prancis pada Selasa (13/12) mempersatukan para donor internasional dalam konferensi yang berfokus pada upaya membantu Ukraina mengatasi serangan Rusia terhadap infrastruktur negara tersebut.
Pertemuan itu diikuti wakil-wakil pemerintah, perusahaan dan badan-badan bantuan. Target mereka adalah memberi Ukraina dana dan peralatan yang diperlukannya untuk membuat infrastruktur seperti listrik tetap berfungsi meskipun terjadi serangan Rusia.
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan Rusia sedang berupaya “menjerumuskan rakyat Ukraina ke keputusasaan,” dan bahwa tujuan konferensi itu adalah untuk membantu rakyat Ukraina “melewati musim dingin ini.”
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berpidato melalui tautan video di konferensi ini dan mengatakan kepada peserta bahwa negaranya memerlukan generator listrik sebanyak kendaraan lapis baja yang dibutuhkan pasukannya.
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan Uni Eropa menyediakan 40 generator listrik untuk membantu rumah sakit di Ukraina dan 800 generator untuk digunakan di tempat-tempat lain di berbagai penjuru negara itu.
Von der Leyen mengatakan negaranya perlu melakukan apa yang dapat mereka lakukan untuk bekerja sama dalam mengoordinasi, mengoptimalkan dan mempercepat bantuan mereka untuk Ukraina, dan bahwa perang Rusia terhadap ekonomi dan layanan dasar Ukraina memerlukan “tanggapan tegas.”
Konferensi itu berlangsung setelah janji hari Senin yang dilontarkan para pemimpin negara-negara Kelompok Tujuh (G-7) untuk memenuhi kebutuhan mendesak Ukraina bagi peralatan militer dan pertahanan.
Dalam pernyataan yang dirilis Gedung Putih, G-7 mengutuk “serangan terus menerus Rusia yang tidak manusiawi dan brutal yang menarget infrastruktur penting, khususnya di fasilitas-fasilitas listrik dan air serta kota-kota di berbagai penjuru Ukraina.”
BACA JUGA: Rusia Hujani Ukraina dengan Roket, Serangan UdaraPernyataan itu menyebut “serangan-serangan membabi buta” tersebut sebagai “kejahatan perang.” G-7 juga mengecam mereka yang “memfasilitasi perang ilegal Putin.”
Kanselir Jerman Olaf Scholz, presiden G-7, berkomitmen untuk membangun kembali stabilitas finansial Ukraina dan membandingkan rekonstruksi Ukraina dengan Marshall Plan yang diberlakukan AS untuk membantu Eropa membangun kembali setelah Perang Dunia II.
Sementara itu pasukan Rusia menyerang bagian timur dan selatan Ukraina dengan rudal, drone dan artileri. PM Ukraina Denys Shmyhal meminta baterai rudal Patriot dan sistem pertahanan udara berteknologi tinggi lainnya untuk menangkis serangan Rusia.
Sedikitnya delapan orang cedera hari Senin dalam serangan roket Rusia di kota Hirnyk di Donetsk Oblast, Ukraina Timur, kata Gubernur Pavlo Kyrylenko.
BACA JUGA: Rusia Pasang Peluncur Roket Grad di Dalam PLTN ZaporizhzhiaMoskow “terus meneror warga Ukraina yang damai,” kata Kyrylenko sebelum mendesak warga yang tertinggal untuk mengungsi dari Donetsk Oblast. Daerah itu telah menjadi pusat pertempuran sengit dan infrastruktur listrik yang rusak telah menyebabkan jutaan orang tidak mendapat layanan listrik pada waktu suhu di bawah titik beku.
Dalam pidato hariannya Senin malam, Presiden Volodymyr Zelenskyy mengatakan Rusia akan terus menargetkan jaringan listrik Ukraina. “Rusia masih mengharapkan pemadaman listrik. Ini adalah harapan terakhir teroris,” katanya.
“Selama mereka memiliki rudal – dan Rusia masih memilikinya – tolong perhatikan dengan serius semua peringatan dari komando militer Ukraina, dari angkatan udara kita dan alarm udara. Kita pada semua tingkatan harus siap menghadapi niat musuh. Dan kita akan melakukan apa pun untuk melewati musim dingin ini,” lanjutnya.
Sejak Oktober, Rusia telah menargetkan jaringan listrik Ukraina. Presiden Zelenskyy mengatakan serangan-serangan itu adalah kejahatan perang yang menarget warga sipil, sementara Moskow mengatakan serangan itu sah secara militer. [uh/ab]