DPR Amerika telah mengesahkan rancangan undang-undang yang menyediakan dana bantuan dan bantuan pemulihan kembali bernilai $51 miliar bagi korban Badai Sandy.
DPR Amerika telah mengesahkan rancangan undang-undang yang menyediakan dana bantuan dan bantuan pemulihan kembali bernilai $51 miliar bagi korban Badai Sandy, salah satu badai terburuk yang pernah melanda bagian timur laut Amerika.
Para anggota DPR memutuskan dengan perbandingan suara 241 lawan 180 Selasa malam (15/1) untuk menyediakan bantuan bencana tersebut, yang akan digunakan sebagian untuk memperbaiki sistem angkutan, jalan raya dan perumahan di negara-negara bagian New York dan New Jersey.
Pengesahan rancangan undang-undang tersebut dilakukan dua minggu setelah Ketua DPR John Boehner memicu kemarahan publik dengan menunda pemungutan suara atas rancangan undang-undang serupa yang telah disetujui oleh Senat Amerika.
Para pengecam mengatakan tindakan Boehner tersebut akan menunda lebih jauh bantuan untuk para korban badai yang telah menunggu bantuan sejak Sandy melanda Pantai Timur tanggal 29 Oktober lalu.
Rancangan undang-undang baru itu akan diajukan ke Senat, dimana rancangan undang-undang itu diperkirakan akan disetujui dan kemudian dikirimkan ke Presiden Barack Obama untuk ditandatangani.
Para anggota DPR memutuskan dengan perbandingan suara 241 lawan 180 Selasa malam (15/1) untuk menyediakan bantuan bencana tersebut, yang akan digunakan sebagian untuk memperbaiki sistem angkutan, jalan raya dan perumahan di negara-negara bagian New York dan New Jersey.
Pengesahan rancangan undang-undang tersebut dilakukan dua minggu setelah Ketua DPR John Boehner memicu kemarahan publik dengan menunda pemungutan suara atas rancangan undang-undang serupa yang telah disetujui oleh Senat Amerika.
Para pengecam mengatakan tindakan Boehner tersebut akan menunda lebih jauh bantuan untuk para korban badai yang telah menunggu bantuan sejak Sandy melanda Pantai Timur tanggal 29 Oktober lalu.
Rancangan undang-undang baru itu akan diajukan ke Senat, dimana rancangan undang-undang itu diperkirakan akan disetujui dan kemudian dikirimkan ke Presiden Barack Obama untuk ditandatangani.