Pertempuran antara dua kelompok pemberontak Muslim menyebabkan ribuan penduduk Filipina meninggalkan rumah-rumah mereka sehari sebelum dimulainya Ramadan.
Para pejabat mengatakan pertempuran sengit berkobar hari Senin antara dua faksi Front Pembebasan Islam Moro (MILF) di kota strategis Datu Piang di pulau Mindanao.
Tentara pemerintah melepaskan tembakan artileri dan roket untuk menghentikan pertempuran itu yang menyebabkan sekurangnya 3.500 orang mengungsi.
Pemimpin pemberontak Mohagher Iqbal hari Selasa mengatakan kelompoknya telah mengajukan protes terhadap militer atas intervensinya dalam konflik itu. Ia mengatakan keterlibatan tentara merupakan pelanggaran gencatan senjata antara pemerintah dan MILF.
Juru bicara pemerintah, Edwin Lacierda mengatakan pemerintahan Presiden Benigno Aquino siap untuk memulai kembali perundingan dengan pemberontak setelah bulan Ramadan.